27 tahunku..

Kemarin..sebelum genap 27 tahunku, aku tiba-tiba berpikir, bagaimana jadinya kalau perjalanan kehidupan ini tidak berbatas tahun, tidak berbatas bulan. Aku pasti bisa menghitung dengan pasti entah telah berapa pagi yang aku lewatkan..dan terbangun tanpa rasa syukur.
Pagi ini..setelah masih setengah tidur maha menyanyikan happy b’day untukku, setelah komrad nun jauh di sana membuatku terharu lewat pesannya di layar ponselku, setelah maha dan aira menghujaniku dengan peluk dan cium dan doa ala mereka, “ya Allah..semoga ibu nita ulang tahun” begitu doanya, dan setelah kuaminkan doa beberapa kawan di akun FB ku, aku mencoba menapaki kembali banyak masa yang selalu jarang untuk kutengok lagi.
Aku lupa, sejak kapan ultahku ini tidak kuselebrasikan walau dengan sederhana bersama orang-orang di sekitarku. Ulang tahun dulu, adalah momen bersama teman-teman, keluarga hampir selalu kunomorduakan, bahkan kulupakan. Saat SMP dulu, jika ulang tahun, aku meminta uang yang lebih banyak biasanya dengan memaksa mamaku, aku dan teman-teman se gengku, akan menyerbu kantin sekolah, sama-sama “merayakan”. Lalu. beberapa ulang tahun, yang kulalui saat SMU mulai kelihatan lebih serius, dengan kue tart, tiupan lilin, dan kado dari teman-teman, tapi tetap aku tak belum memahami kehadiran keluargaku sebagai anugerah.  
Dan beberapa ulang tahun di masa kuliah, mulai menjadi ulang tahun yang lebih “dewasa”. Tidak ada pesta, hampir semua ultahku saat itu, kurayakan bersama Komrad, Wawan, Rusdin, K Kasim, Nurda, dan beberapa teman lainnya yang bersamaku melewati malam. Mereka selalu mengejutkanku di awal usiaku yang bertambah tepat pukul 00. 00, 29 November, di Wesabbe D33, Rusdin, Wawan, dan K Kasim, membangunkanku  menyanyikan “selamat ulang tahun” dan Rusdin memberiku hadiah jilbab yang lebih tebal karena saat itu aku sering memakai jilbab yang tipis dan ia terganggu dengan itu, seingatku itu adalah ultah naas karena komrad tidak mempersiapkan apapun, bahkan melupakannya. Di pondokan belakang Cokro, komrad menyediakan makan malam yang dimasaknya sendiri dan memberiku “koko”, dan tidak lama kemudia datang Wawan, Rusdin, dan Asri.  Di C20, nurda dan komrad memberiku kejutan di awal hari bersama K Kasim, di pondokan Sahabat bersama Ana, Nurda, Arfan dan Komrad dan menyediakan kue tart lalu merayakan hari jadiku, walau tak pernah meriah, mereka yang nota bene sama sekali tidak sedarah denganku, perlahan mengingatkanku bahwa akan keluarga dan satu lagi, mereka selalu punya kado untukku. Kebanyakan memberiku boneka, coklat, buku, kaset, dan segala benda yang cukup menerjemahkan perhatian mereka untukku. Terimakasih untuk kalian semua yang telah bersamaku melewati beberapa ulang tahun, aku yakin doa-doa kalian telah membuatku jadi seperti ini.
Setelah berkeluarga, dan segala usahaku menjadi istri dan ibu membuatku belajar banyak hal, ulang tahun kulewati dengan kejutan-kejutan yang diberikan komrad, lebih banyak kulewati dengan mencoba mensyukuri yang telah kupunya, tidak berhenti membaca tanda-tanda yang di alamatkan Sang Maha untukku. Hingga 27 tahunku, aku tidak cukup banyak berbuat. Aku tidak cukup bijak, menggunakan yang Dia berikan untuk kukembalikan dengan sempurna. Dan hingga 27 tahunku, aku telah menerima banyak. Keluarga, teman-teman, komrad dan maha. Dan semua jalan yang telah kutapaki, jalan yang gelap, hitam, berliku, tapi aku tetap harus berjalan dan menemukan cahaya terang, semua rumah yang pernah kusinggahi. Terimakasih untuk perjalanan hidup yang tak henti membuatku bertanya dan belajar, tak berhenti membuatku berusaha menjadi apa yang kuinginkan, membawa cinta dan kebahagiaan untuk semua kehidupan di sekitarku, dan tetap berjalan untuk  akhirnya kembali pulang menemukan rumahku.
Terimakasih untuk perjalanan yang kuharap akan tetap membentang dengan indah hingga akhir masa, bersama komrad, maha, dan orang-orang yang memberiku “cinta”. Dan semoga bersama mereka akan ada ulang tahun hingga kesekian, hingga semua yang kulakukan hari ini bisa kunikmati “jejak” nya kelak.. hingga puluhan tahun kemudian.

Selamat hari lahir…

Ibu Maha
…tetaplah berarti…
29 Nov 2011

Komentar

  1. Sebuah refleksi yg apik, suka... selamat ulang tahun yah yg ke 27, semoga smakin menemukan makna bahagia :)

    BalasHapus
  2. terharuka seding bacaq...dewasa skaaaaliii meq kayakx skarang..dulu waktu sama2q, dewasa skali mq sarasa..tapi pas baca ini kayakx dewasax bertambah beberapa kali lipat lagi...hehehehe...nda usahm tulis do'a au na...saminta langsungmi saja...jadi rinduka sama qta....hiks..hiks...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer