Presiden Chavez dan The Caviar of the Left


Oleh Editor dan Penulis Axis of Logic


Beberapa penulis sayap kiri (Left Wing Writers/LWWs) telah mulai menyebarkan “serangan” nya terhadap Presiden Chavez, yang dipublikasikan melalui websites berbahasa Inggris dan Spanyol sejak beberapa bulan lalu dalam rangka persiapan pemilihan presiden Venezuela 2011. Dalam beberapa kasus, media kiri yang mempublikasikan serangan tersebut, kemudian mengatakan bahwa yang mereka lakukan merupakan klaim atas “netralitas”, dengan menyajikan berita yang “both side of a story” seperti yang dianjurkan dalam tradisi media imperialis seperti New York Times, Washington Post, dan lainnya. Sementara Axis of Logic selalu percaya dan memegang teguh prinsip bahwa tak satu pun media yang bisa besikap netral atau “bebas nilai”. Dan semua media pasti menulis, mempublikasikan, serta menyiarkan informasi berdasar pada seperangkat asumsi pokok.
Tulisan dari para penulis yang minim praksis di lapangan ini (armchair) oleh para revolusioner di Venezuela disebut sebagai “The Caviar of the Left.”[1] Ironisnya, beberapa serangan tersebut justru datang dari ideologi “murni” dan pola pikir yang melihat Presiden Chavez sebagai individu yang telah mengabaikan dukungan internasional untuk menjalankan gagasan-gagasan samar mengenai revolusi seperti yang dipahami oleh para penulis tersebut. Serangan lainnya datang dari para penulis yang telah menginfiltrasi Revolusi Bolivarian dan secara sadar melayani kepentingan imperialisme dengan mengembangkan dan mengeksploitasi otoritas revolusioner semu. Pada kedua kasus tersebut, banyak yang melihat bahwa para penulis tersebut secara spektrum politik merupakan bagian dari sayap atau kelompok kiri. Serangan yang begitu luas dari kelompok tersebut berisi kesalahan-kesalahan faktual yang begitu nyata dan sadar atau tidak mereka ikut dalam rencana para imperialis untuk memecah belah basis kekuatan Chavez, yang dapat melemahkan posisinya dalam kampanye presiden 2012 maupun proses revolusi yang sedang terjadi di Venezuela. Dalam suatu kasus misalnya, seorang penulis sayap kiri yang cukup terkenal melancarkan serangan dan sekaligus menarik dukungannya terhadap Chavez sesaat setelah didiagnosa menderita kanker minggu lalu di Kuba.

Para editor dan penulis di Axis of Logic telah membahas serangan-serangan tersebut dan telah merencanakan sebuah seri editorial sebagai bantahan. Kami menyambut baik kritik konstruktif dalam setiap terbitan yang kami publikasikan yang memang penting bagi sukses dan “sehat” nya revolusi. Namun kami menghindari kritik yang destruktif dan hanya untuk kepentingan pribadi serta tulisan tak bertanggung jawab yang melayani kepentingan musuh. Pada seri ini kami akan membahas kritik tanpa dasar dan secara strategi begitu naïf yang menempatkan Revolusi Bolivarian dalam kondisi yang terancam. Editorial tersebut akan berfokus terhadap serangan kelompok sayap kiri pada tiga area kritis: Pertama, kebijakan domestik Chavez; Kedua, Kebijakan luar negeri Chavez; Dan terakhir mengenai komitmen Chavez terhadap sosialisme.
1.      
Di setiap artikel, kami akan fokus pada kritik spesifik terhadap Chavez pada salah satu dari ketiga aspek di atas dalam hal fakta dan kepentingan strategis Revolusi Bolivarian.
Pada artikel pertama, kami akan berfokus terhadap apa yang disampaikan oleh media korporasi dan elemen media kiri mengenai Presiden Chavez dan kejahatan di Venezuela. Artikel kedua kami pada seri ini akan berfokus terhadap kritik dari sayap kiri terhadap kebijakan luar negeri Chavez, khususnya mengenai ekstradisi Joaquín Pérez Becerra dan negosiasi terbaru Chavez terhadap Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dalam Persetujuan Cartagena (Cartagena Accord).

Kebijakan Domestik Chavez: Kejahatan di Venezuela

Mungkin kita bertanya mengapa kritik terhadap Chavez mengenai isu kejahatan atau kebijakan dalam negeri lainnya menjadi penting. Untuk menjawab ini, kita mesti mulai melihat bagaimana isu kejahatan di Venezuela telah dibesar-besarkan dan digunakan untuk menghambat laju revolusi. 

Statistik kejahatan yang meningkat sebagai alat propaganda imperialis

Kejahatan dan khususnya tingkat pembunuhan di Venezuela merupakan alat propaganda favorit yang digunakan untuk menyerang Chavez oleh kelompok Barat, media korporasi di Amerika Serikat dan Eropa. Dalam website kelompok ini, mereka mengeluarkan peringatan, tanpa dokumentasi,  yang bermaksud untuk memfitnah pemerintahan Chavez dan menakut-nakuti siapa saja yang hendak mengunjungi Venezuela.
Di bawah ini kami menyajikan propaganda imperialis mengenai kejahatan di Venezuela yang bersumber dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
  • Komisi Nasional Penanggulangan Penculikan Nasional telah dibentuk pada tahun 2006, dan setelah itu, statistik resmi menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam hal laporan penculikan di seluruh wilayah Venezuela. Bahkan, pada tahun 2009 penculikan telah meningkat di berbagai tempat hingga 60% setelah tahun sebelumnya berkisar 40%. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar penculikan dan kejahatan besar lainnya tidak dilaporkan ke polisi.
  • Perampokan bersenjata juga terjadi di seluruh kota, termasuk di wilayah yang sering dianggap aman dan sering dikunjungi turis. Kelompok pelaku kejahatan bersenjata yang terlatih beroperasi dalam jangkauan yang begitu luas, dan bahkan seringkali mereka sengaja mendirikan pos (polisi) pengecekan  yang palsu. Dan persentase para pelaku kejahatan dibawa ke meja hijau dan di beri hukuman begitu kecil.
  • Perjalanan dari dan menuju Bandar Udara Maiquetía, layanan bandar udara internasional Caracas, begitu berbahaya, dan di Bandar Udara sendiri korupsi begitu merajalela. Wisatawan yang baru tiba atau yang hendak berangkat, termasuk wisatawan asing, sering menjadi korban pencurian dan perampokan di Bandar udara tersebut. Pihak kedutaan telah menerima beberapa laporan yang terpercaya bahwa beberapa orang yang menggunakan seragam resmi dengan tanda pengenal justru terlibat dalam kejahatan tersebut. Untuk alasan ini, wisatawan asal Amerika Serikat dianjurkan untuk waspada terhadap setiap orang asing, meski orang tersebut menggunakan seragam resmi dan membawa tanda pengenal resmi, dan tidak dianjurkan memasukkan barang-barang berharga atau dokumen penting dalam bagasi pesawat. Dokumen dan barang pribadi yang berharga sebaiknya disimpan dalam tas yang terus dibawa. Pihak kedutaan juga menerima laporan yang terpercaya dari korban penculikan yang terjadi di Bandar udara, dimana korban dipaksa untuk membeli atau mengeluarkan uangnya sebanyak mungkin dari mesin ATM, seringkali pemaksaan tersebut dibarengi todongan senjata kepada si korban. Selanjutnya, juga diketahui bahwa kelompok pengedar obat-obatan terlarang memulai operasiinya dari Bandar udara tersebut. Para wisatawan sebaiknya tidak menerima paket dari siapapun dan sebaiknya tetap membawa tas pribadi masing-masing kemanapun hendak menuju.
  • Rute antara Bandar Udara Maiquetía and Caracas diketahui begitu berbahaya. Wisatawan yang mengunjungi rute ini pada malam hari diculik dan dijadikan tawanan dan dimintai tebusan di pondok pinggiran jalan yang terletak tak jauh dari lintasan jalan utama.
  • Pihak kedutaan juga menerima banyak laporan mengenai perampokan bersenjata di taksi yang akan menuju atau dari Bandar udara Maiquetia. Tidak ada metode mudah yang bisa digunakan untuk mengetahui apakah pengemudi taksi tersebut dapat dipercaya.
  • Tempat wisata populer, seperti Taman Nasional Avila terus diasosiasikan dengan sumber kejahatan dan kekerasan.
  • Pawai dan demonstrasi politik sering terjadi di Caracas dan di Venezuela. Para wisatawan mesti menyadari bahwa kekerasan, termasuk kontak senjata dan gas air mata, pada masa lalu sering terjadi pada demonstrasi-demonstrasi politik.
Semua klaim tersebut di atas secara nyata merupakan kebohongan. Tentu, semua tipe kejahatan yang terdapat dalam diri manusia ada di Venezuela seperti ia ada di semua Negara. Namun narasi dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat di atas merupakan fiksi semata.  Satu-satunya dokumentasi yang diberikan atas klaim yang sangat bias ini oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ialah bahwa kemungkinan mereka menerima “beberapa laporan terpercaya”. Editor Axis of Logic sebagai saksi mata yang tidak pernah mendengar atau melihat laporan tentang kejahatan jalan raya selama beberapa kali kunjungan ke Venezuela, telah melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di Venezuela, tinggal di Negara tersebut selama beberapa tahun dan terus mengikuti statistik tingkat kejahatan dan penegakan hukum di Venezuela.

Klaim Departemen Luar Negeri Amerika Serikat lebih didasari atas otoritas pribadinya dari pada bukti di lapangan, logika dan analisis yang menyeluruh. Jika mereka telah menerima “beberapa laporan yang terpercaya” mengenai tingkat aktivitas kejahatan di Bandar udara misalnya, maka kita mesti berpikir bahwa mereka yang berkunjung dan meninggalkan Venezuela yang kemudian berpengaruh terhadap tingginya persentase wisatawan, merupakan bagian dari kelompok orang-orang kaya yang beroposisi dan membenci Chavez, dan bisa dikatakan juga membenci Negara mereka sendiri. Orang-orang ini secara rutin dan terus menerus memalsukan cerita kemudian dipublikasikan di media yang dimiliki oleh swasta, surat kabar oposisi, disiarkan melalui stasiun televisi oposisi, dan disampaikan oleh media korporasi sebagai berita faktual. Media korporasi kemudian menyebarkan cerita tersebut ke seluruh Negara-negara Barat. Mayoritas rakyat Venezuela merupakan pendukung Chavez, namun kebanyakan dari mereka tidak mampu melakukan perjalanan internasional atau mengalami penolakan untuk mendapat visa berkunjung ke Amerika Serikat dari pihak Kedutaan Amerika Serikat di Caracas.

Terdapat tiga hal yang menjadi alasan atas propaganda ini: Pertama, untuk memfitnah Presiden Chavez; Kedua, untuk menakut-nakuti para wisatawan dan mencegah mereka menyaksikan Venezuela seperti apa adanya; Ketiga, untuk mencegah penyebaran pesan-pesan revolusioner terhadap Amerika Serikat oleh individu atau kelompok tertentu di Venezuela dengan menolak pemberian visa.

Para penulis kiri yang menyerang Presiden Chavez datang dari dua kubu: Pertama, mereka yang tetap memegang teguh prinsip kemurnian ideologi dan revolusi bersenjata. Kedua, mereka yang secara sadar menjadi bagian dari penghambat revolusi.
1.      
Ideologi Puritan –Kejanggalan Politik dan Strategi

Serangan yang datang dari Amerika Serikat tersebut kini dikelola oleh para penulis sayap kiri (LWWs) yang menggambarkan bahwa kejahatan di Venezuela merupakan salah satu isu utama yang tidak mendapatkan perhatian oleh pemerintahan Chavez. Dalam hal tersebut, para penulis ini telah gagal untuk membedakan kepentingan strategis dan taktik antara para kapitalis dengan revolusi. Mereka secara dangkal mengukur keputusan politik strategis yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dipimpin Chavez dengan menggunakan pemahaman Marxist ortodoks abad 19, dan mereka gagal mengadaptasi prinsip-prinsip Marxisme terhadap politik, hukum dan kepentingan serta profil kelas pekerja di tiap periode historis, budaya, dan bahasa yang berbeda. Vladimir Lenin, misalnya, merevisi pandangan Marx bahwa petani selalu konservatif dan akan selalu mendukung rezim kapitalis yang berkuasa, dan hanya kelas pekerja lah yang dapat menjadi motor revolusi sosialis. Lenin menyadari bahwa, karena jumlah kelas pekerja di Rusia begitu kecil, para petani juga mesti menjadi bagian dari revolusi sosialis.

Marx sendiri berujar:
“Tentu mustahil untuk melampaui hukum alam. Apa yang dapat berubah dalam kondisi historis yang berbeda hanyalah bentuk dimana hukum ini menampakkan dirinya.”

Kelompok penulis sayap kiri ini memperlihatkan dirinya sebagai pengikut dan pembela cap yang kami sebut “Marxisme Ortodoks”. Ortodoksi mereka dalam bentuk yang lain serupa dengan fundamentalis agama yang mengikuti dan membela dogma agama seperti Katolik Roma, Calvinisme, Judaisme atau Islam. Para penulis sayap kiri ini menyaksikan penyimpangan yang nyata, baik dari perkataan maupun perbuatan, dari ortodoksi yang mereka pegang teguh –sebagai bid’ah dan mereka terlalu cepat dan juga begitu rela membakar “penyihir” mereka.

Kesalahan fundamental mereka. Masalah sikap “sok religius” dalam konteks Marxisme ini bisa dilihat pada fakta bahwa teori Marxian tidak pernah diadopsi secara utuh oleh kelompok sosialis atau partai politik manapun. Sebaliknya, pembebasan kelas pekerja yang berhasil  mesti melewati dan tersubordinasi dengan revolusi politik. Manifesto Komunis 1848 memproklamirkan “setiap perjuangan kelas sebagai sebuah perjuangan politik.” Hal tersebut mengasumsikan bahwa kelas pekerja akan diorganisasikan ke dalam partai politik dan kemudian kerja mereka sebagai sebuah kelas akan dipimpin oleh pemimpin politik. anggota dari kelompok penulis sayap kiri ini tidak pernah mengorganisasikan sebuah partai politik untuk mengarahkan kelas pekerja seperti yang telah dilakukan oleh Presiden Chavez; dan juga tidak pernah mengarahkan perlawanan nasional terhadap musuh yang begitu besar, membentuk blok ekonomi internasional, membangun kemitraan internasional untuk pertahanan nasional dan membawa kemakmuran dan kuasa terhadap kelas pekerja. Sebaliknya, mereka terus mengganggu dari “pinggir garis”, mengutuk keputusan yang dibuat –atau tidak dibuat- oleh Chavez atau pemerintahannya, mengacu pada dogma dan aturan revolusi yang mereka pahami.

“Biarkan yang mati menguburkan kematiannya. Revolusi Proletariat akhirnya harus sampai pada kadarnya sendiri.” –Karl Marx

Romantisasi Revolusi: Impian revolusi para penulis sayap kiri (LWWs) ini “kini” berada pada laras senapan,  pada seorang militant yang telah kembali dari Revolusi Kuba 1959, romantisasi perang gerilya di pegunungan dan hutan Amerika Selatan. Mereka membayangkan bahwa sebuah revolusi pasti membutuhkan keterlibatan kampanye militer, kekerasan, dan pembunuhan ekstra yudisial. Metode yang kini digunakan oleh kapitalisme lanjut di berbagai tempat seperti Afganistan, Irak, Palestina dan Pakistan dan Negara-negara lain yang menyadari telah berada dalam bidikan musuh.

Pada tahun 1994/1995 Presiden Chavez dan pendukungnya telah meninggalkan pendekatan ini demi sebuah revolusi sitematis dan damai yang mematuhi aturan hukum, dan kini diabadikan dalam konstitusi Venezuela 1999.  Chavez adalah benteng terhadap revolusi dengan jalan kekerasan lainnya di Amerika Latin dan dia memproteksi hak azasi manusia tidak terkecuali untuk musuh sekalipun. Chavez telah menginstitusionalisasi aturan proletariat mengubah struktur sosial dan politik di Venezuela. Dengan demikian, dia menjalankan model revolusi baru pada periode imperialisme yang semakin maju, meredefinisi hukum internasional berbasis pada nilai-nilai universal dan mengekspos kemunafikan musuh. Bagi para penulis sayap kiri (LWWs) ini, langkah Revolusi Bolivarian begitu lambat dan metode yang digunakan pun terlalu biasa.

Sungguh sukar dipahami bagaimana beberapa penulis sayap (LWWs) kiri tersebut bergabung dengan “hiruk pikuk” media korporasi yang menyerang Chavez dengan menggunakan isu tingkat kejahatan di Venezuela tanpa menyebutkan kebijakan anti kejahatan yang dibuat pemerintah dan menghasilkan catatan keberhasilan. Bukannya berargumen terhadap laporan kejahatan yang dibesar-besarkan oleh media korporasi dengan menunjukkan keberhasilan Chavez dalam upaya memerangi kejahatan, kita justru memiliki penulis-penulis kiri (LWWs) yang sepakat dengan propaganda imperialis. Mereka gagal mengamati bagaimana strategi imperialis menanamkan ketakutan pada masyarakat dan berupaya untuk  mengikis pengaruh Chavez di dalam dan luar rumah mereka. 

Dalam “analisis” yang agak membingungkan, penulis dan website yang mengklaim diri “paling” sosialis dan Marxis, berargumen bahwa jika secara ideologi Chavez betul-betul adalah seorang sosialis/komunis murni, maka kemiskinan pasti akan benar-benar teratasi dan kemudian mengurangi tingkat kejahatan. Analisa yang sama juga mengabaikan atau hampir tidak menyebutkan kemajuan pesat yang telah dibuat oleh pemerintahan Chavez; mengurangi angka kemiskinan, nasionalisasi perusahaan dan bank swasta, mengembalikan dan melindungi hak kelas pekerja, keuntungan dan upah, layanan kesehatan, pendidikan, perumahan, dan berbagai pelayanan lainnya. Capaian-capaian ini nampaknya diabaikan karena perkembangan tersebut tidak berdasarkan pada asumsi dan ideologi para penulis sayap kiri (LWWs) tersebut. 

Tidak seperti kelompok para penulis sayap kiri (LWWs) yang menghendaki revolusi tanpa regulasi dengan jalan kekerasan atas nama kemurnian ideologi, para penyusup yang berposisi seolah-oleh “kiri”, yang karena kepentingan individu dan keuntungan finansial secara nyata melayani desain imperialis untuk menjatuhkan pemerintahan Bolivarian. Para penulis sayap kiri (LWWs) tipe ini, yang mendapatkan nama besar dan kekayaan dengan  mendukung Chavez kini justru meninggalkannya, menyerangnya dengan menggunakan isu keliru mengenai hak azasi manusia berkaitan dengan kejahatan dan penjara. Serangan terhadap Chavez yang dilakukan oleh kelompok ini tidak terjadi secara kebetulan; sebaliknya, secara taktik hal tersebut dilakukan dalam dua alasan: Pertama, karena kondisi kesehatan Chavez yang saat itu sedang memburuk, mereka berpikir bahwa aliansi dengan Chavez tidak akan lagi berguna bagi mereka dalam waktu yang lebih lama khususnya dalam makna keuntungan pribadi. Kedua, dari perspektif imperialis, kini (saat Chavez sedang sakit) merupakan saat yang tepat untuk melakukan serangan terhadap pemimpin yang begitu kokoh ini.

Para penulis sayap kiri di kedua kategori memilih “fakta-fakta” yang menguatkan posisi mereka

Beberapa penulis sayap kiri secara rutin mengkritik penegakan hukum di Venezuela dan pengadilan yang dianggap korup tanpa menyuguhkan dokumentasi pendukung dan secara serentak mengeluhkan bahwa data faktual tidak disediakan oleh pemerintah. Klaim ini mengikuti propaganda yang direproduksi oleh Departemen Luar Negeri  Amerika Serikat dan media korporasi/pemerintah Barat. Seringkali, peningkatan statistik kejahatan atau kekerasan di Venezuela yang dilaporkan oleh media kiri dilanjutkan dengan keluhan bahwa tak satu pun data yang terpercaya dan tersedia mengenai kejahatan di Venezuela. Mengagumkan.
 
Kecurangan Akibat Kelalaian

Apapun yang tidak sepenuhnya benar maka ia bukanlah kebenaran. Kedua tipe penulis sayap kiri tersebut gagal menangkap dan memahami strategi pemerintah Venezuela dan praktek sukses dalam mengurangi angka kejahatan di Negara tersebut. Bagaimana sebuah pemerintahan membersihkan dirinya dari ribuan warisan polisi bersenjata yang korup, sering lalai dan minim rasa tanggung jawab, dan disupervisi oleh kapten polisi yang juga korup ? Para penulis sayap kiri tersebut cenderung berusaha mengabaikan informasi mengenai keberhasilan pemerintah menyingkirkan (dengan mengurangi) polisi lokal, kota dan Negara yang korup yang diwarisi Chavez dari Republik Keempat yang didukung Amerika Serikat. Chavez melakukan ini dengan membentuk kekuatan polisi nasional baru, Polisi Bolivarian Nasional (PNB) pada tahun 2009 dan di awal 2010 mereka ditempatkan di jalanan. Sebelum pembentukan PNB, angka pembunuhan di Catia, sebuah wilayah yang buruk di Caracas, terjadi pada 50 diantara 100 ribu orang. Angka ini berkurang menjadi 18 per 100 ribu di enam bulan pertama 2010. Menurut Inter-American Commission on Human Rights, pada periode yang sama rata-rata pembunuhan yang terjadi di Amerika Serikat adalah 25,6 per 100 ribu.

Dengan pembentukan PNB, pada Maret 2011, pemerintahan Chavez mampu mengurangi korupsi di kalangan kepolisian metropolitan yang telah beroperasi seperti mafia di Caracas sejak beberapa decade sebelumnya. Anggota PNB disaring dengan teliti dan dilatih secara profesional. Kini telah terlihat penurunan angka kejahatan dan kekerasan secara drastis. Pada tahun pertama PNB, kejahatan kekerasan menurun di seluruh negeri hingga 52,78%. Pada semester pertama 2011, di Caracas sendiri, PNB berhasil mengurangi angka keseluruhan kejahatan hingga 71,7%, pengurangaan angka pembunuhan hingga 48,61%, bubarnya 249 kelompok geng (221 adalah pengedar narkoba, 20 kelompok perampok terorganisir dan 8 kelompok penculik dan pemeras), dan penyitaan 177 senjata (perbandingan pada tahun 2010 sebanyak 159 senjata).

Para penulis sayap kiri (LWWs) tersebut gagal mengamati dan memahami bagaimana tulisan mereka sejalan dengan propaganda kelompok oposisi yang disokong oleh Amerika Serikat di Venezuela, yang terus mengklaim bahwa angka kejahatan terus meningkat meski pemerintah Venezuela justru sukses menurunkan angka kejahatan. 

Beberapa penulis sayap kiri (LWWs) berusaha untuk “out-left the left“ meminta Chavez mengikuti nasehat mereka dan yang lainnya secara sengaja melayani kepentingan imperialisme dengan kekeliruan yang mereka pahami terhadap catatan hak azasi manusia Presiden Chavez. Dalam kasus yang yang lain kami mencatat bahwa Caviar of The Left tersebut:
  • Tidak pernah memimpin revolusi
  • Tidak pernah mengorganisasikan partai politik atau membentuk institusi sosial dalam negeri yang melayani massa
  • Tidak pernah mengurangi kemiskinan dan buta aksara yang begitu parah mendera bangsa
  • Tidak pernah mengambil alih sumber daya alam Negara dari korporasi yang begitu berkuasa dan mengembalikannya kepada yang paling berhak memiliki- rakyat.
  • Tidak pernah membentuk blok ekonomi internasional
  • Tidak pernah menangani kompleksitas sebuah Negara yang sedang bergerak maju
  • Tidak pernah merasakan kudeta, penculikan dan ancaman pembunuhan sebagai kepala Negara.
  • Tidak pernah harus merasa khawatir oleh pengkhianatan atau “Brutus dibalik tirai”.
  • Tidak pernah menghadapi musuh agresif yang memiliki sumber kekuatan finansial, militer, dan intelijen yang tak terhitung jumlahnya dan yang terpenting, kekuatan tersebut didasari oleh keserakahan dan ketamakan.
Di masa yang akan datang, kami juga akan menyampaikan serangan dari penulis-penulis kiri (LWWs) terhadap Presiden Chavez pada wilayah lain dari kebijakan domestiknya. Namun dalam laporan Caviar of the Left berikutnya, kami akan mempertimbangkan untuk memberi jawaban atas serangan para penulis sayap kiri terhadap kebijakan luar negeri Chavez, khususnya dalam hal kebijakan ekstradisi Joaquín Pérez Becerra dan negosisi terbaru Chavez dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos. 


Terjemahan ini sebelumnya dipublikasikan di http://berdikarionline.com/dunia-bergerak/perubahan-di-amerika-latin/20110711/presiden-chavez-dan-the-caviar-of-the-left.html




[1] Caviar merupakan sajian makanan mewah dan eksklusif  yang berisi telur ikan spesies sturgeon yang tidak difertilisasi dan diasinkan dalam larutan garam.

Komentar

Postingan Populer