menyapa diri...
Banyak orang berderet-deret
juga berbaris-baris
Memasang mata dengan lihai
memburu kepuasan dalam benda-benda
yang memiliki banyak pola serta nama
Tak semuanya ingin memiliki
Karena kepuasan kadang hanya
dalam pandang dan sentuh
Setelah itu hanya sungging senyum
Di ujung bibir
Tak perlu selalu memaksa rupiah
menerjemahkan puas dan senyum
Karena puas dan bahagia
begitu dekat dengan kita
di emperan bernama dirimu
Sapalah ia!
10 Juli ‘11
Jogja, After Sunmor UGM
Komentar
Posting Komentar