Bangku Taman & Bucket List ku

 

Pernah mencoba membuat semacam list untuk impian, cita-cita yang akan kamu usahakan untuk diraih? Atau yang sederhana-sederhana saja, pernah mungkin kamu mengumpulkan semua menu makanan yang ingin kamu santap kelak, buku-buku yang harus kamu punya, tempat-tempat indah yang akan kamu kunjungi kelak, dan kamu mencatatnya satu per satu paling tidak dalam ingatan. Sadar atau tidak kita semua pasti pernah melakukannya, mungkin dengan kadar yang paling sederhana. Coba ingat-ingat!

Dua tahun lalu, saat pertama kali menginjakkan kaki di kota ini dan mulai intens mendengarkan dan diperdengarkan dengan referensi lagu-lagu keren (khususnya band-band indie tanah air) yang tak pernah kujumpai di acara-acara musik pagi tivi, saya bersama Aswin punya semacam bucket list band atau musisi indie lokal yang sangat ingin kami saksikan live. Dan bucket list itu sampai di penghujung masa kuliah ini (ayo aminkan saudara-saudara!) terus saja bertambah. Terakhir kami berdua sangat ingin menyaksikan Risa Saraswati, eks vokalis Homogenic yang kini bersolo karir dengan nama Sarasvati. Keinginan ini semakin menggebu-gebu setelah membaca buku rilisan barunya Danur yang salah satu ceritanya berkisah tentang saat lagu Story of Peter di recording..bacalah sendiri buku itu dan temukan sensasi persahabatan yang tak biasa.

Iya, ide menambahkan band atau musisi dalam bucket list kami berdua yang hampir mirip bisa datang dari mana saja. Baca artikel, tiba-tiba ketemu saat berselancar di youtube, atau lewat konser-konser yang kami datangi kurang dari dua tahun di kota ini. Termasuk konser semalam. Di Purna Budaya UGM, Grassroot Management menggelar event bertajuk INTERCONNECTION #1 yang menghadirkan band-band yang tak semuanya begitu kukenal. Ada Briliant at Breakfast, Leonardo Ringo, Answer Sheet, Bangku Taman dan L’Alphalpha. Selain Bangku Taman dan Answer Sheet, ketiga band lainnya belum pernah kudengar lagu-lagunya. Eh, kecuali Briliant at Breakfast yang sore kemarin kusearch di youtube dan menemukan band ini. Setelah mendengar band-band ini, menyesal tak mengenal mereka sejak lama. Keren pokoknya! Cobalah dengar sendiri. Dan kalau tak tertarik berarti ada trouble di selera musik anda…hehehehe…

(Kiri ke Kanan) J.Irwin dan Acum Bangku Taman

Dan semalam yang paling kutunggu-tunggu tentu Bangku Taman yang main di giliran ke empat setelah Answer Sheet dan sebelum L’Alphalpha. Bangku Taman juga baru mulai akrab di telingaku dua tahun lalu dan kemudian lagu-lagunya masuk di playlist lagu-lagu awal-awal kuliah di Jogja. Dan saya langsung jatuh cinta dan memasukkannya dalam bucket list band yang harus kudu ditonton LIVE. Berkali-kali saya dan Aswin bertanya “kapan main di Jogja?” setiap fanpage mereka di FB memberi kabar akan ada konser di kota-kota lain. Terakhir bulan lalu atau dua bulan lalu saat mereka main di Solo. Jauh-jauh hari kami berdua sudah niatan ke Solo tapi karena urusan projek akhir kuliah akhirnya urung terlaksana.

Tapi akhirnya penantian kami terbayar sudah malam tadi. Bisa menonton Bangku Taman LIVE dan tentunya sing along bersama Acum, menikmati suara gitar yang meraung dari J. Irwin, tabuhan drum yang tetap meletup-letup dari Dedyk meski sepertinya ia terlihat letih karena postur yang semakin berisi dan si Madava yang jadi additional di keyboard yang betul-betul atraktif. Meski tak semua lagu mereka kuhafal tapi tak mengurangi kenikmatan menyaksikan tampilan mereka. Berdiri paling depan dengan panggung yang hampir sejajar dengan penonton membuatku mudah berteriak keras saat Acum menyodorkan mic mengajak penonton bernyanyi bersama di Ode Buat Kota. Dan di akhir penampilan BT saat tepuk tangan membahana, saya mendapatkan stick drum dari Dedyk si drummer. Saat ia akan melemparkannya ke penonton, sekelebatan tangan kuraih stick itu dari tangannya. Hahaha…sepertinya maha, jagoan kecilku, akan berdrum ria dengan stick dari drummernya Bangku Taman. Wah senangnya malam tadi…

Sambil menikmati raungan L’Alphalpha yang berselera, Aswin berbisik “malam ini kita coret lagi satu band di Bucket List kita”

What a night!

Mana Bucket List mu?

Jogja, 22 Januari 2012

Andai semudah ini