Kembalikan Indonesia

Panggung kosong…., musik terdengar

Prolog: 63 tahun kita merasa memiliki, memiliki sesuatu yang telah lama lepas dari genggaman kita. Kita tidak sadar, kita semua telah kehilangan. Kehilangan harga diri kita, martabat kita, bahkan mungkin hati nurani kita. Sementara dongeng tentang kemerdekaan tiap tahun terdengar, nyanyian tentang kebebasan hampir tiap detik dijanjikan. Tapi apa yang kita punya? Tidak ada bukan? Aku masih menangis karena tak punya uang ke sekolah, teman-temnku ada juga yang sering menangis karena tak bisa beli buku, temanku yang lain juga sering menagis karena malu bajunya compang-amping ke sekolah, ibunya temanku juga menangis karena katanya tidak lagi bisa memasak, ibu temanku yang lain juga menangis karena ikan, garam, tomat, sayur, buah semua harganya mencekik leher. Padahal kita masih di sini bukan? Di tanah Indonesia yang dikenal kaya. Dan kita tidak memiliki apa-apa. Setiap hari ada saja barang yang hilang…. Kita kehilangan, kehilangaan bangsa kita

lagu mengalun…

Tanah airku Indonesia….
Negeri damai elok kucinta
tanah tumpah darahku yang mulia
yang kupuja sepanjang masa

tanah airku aman dan makmur
pulau kelapa nan amat subur
pulau melati pujaan bangsa
sejak dulu kala

melambai-lambai…
nyiur di pantai
berbisik-bisik raja klana
memuja pulau yang indah permai
tanah airku Indonesia….

Orang 1 : aku menutup mata..,
yang kulihat...
aliran darah membanjiri bangsaku...
lautan menerjang buas
gunung memerah marah
angin tak terkendali..

apa yang terjadi??
aku sedang berdiri di tempat yang sama
bangsa yang kita sebut dengan terang
I N    D O    N E    S I A
I N    D O    N E    S I A

Orang 2 : I N    D O    N E    S I A
I N    D O    N E    S I A

Aku juga berdiri di tempat yang sama
Di tanah air yang kita cintai
tanah air yang kita pijaki
yang memberi makan kita
namun sekaligus telah kita kencingi

kita mengelu-elukannya
membanggakannya
namun di sisi lain
kita telah meludahinya...

Orang 3 : apa yang terjadi
INDONESIA?
Bukankah kita sekuat naga?
Bukankah peluru telah habis kita lawan hanya dengan bamboo runcing?
Bukankah kita bisa terbang seperti garuda
Yang mengepakkan sayapnya
Dan berbangga pada dunia

Lalu mengapa di tiap sudut orang-orang masih menangis?
Mengapa di jalan yang satu bannyak orang berlenggak dengan kekayaannya
Dan di jalan yang lain ribuan pengemis terjerat dalam kemiskinan?
Bukankah kita bangsa yang tepaselira?
Bukankah kita bangsa yang tenggang rasa?

Lalu mengapa mesti ada orang yang mati karena kelaparn?
Kenapa harus ada yang saling membunuh untuk makan?
Kenapa lebih banyak anak-anak kecil yang mahir bermain playsatstin dari pada membaca?
Kenapa banyak anak yang berkeliaran di jalan raya padahaal semestinya ia sekolah?
Kenapa?
Bukankah Negara telah melindungi kita?
Atau kita telah kehilangan bangsa kita?

Orang 4 : Ya…, kita telah kehilangan.
Kehilangan jati diri kita
Bahkaan kita takut saling menyapa
Kita ragu untuk bergandengan tangan dan bergotong royong
Kita malu untuk saling sapa dan tersenyum
Kita tidak lagi dengan ikhals berkata
“apa yang bisa kami bantu?”

Kita hanyaa terus meminta
Menggadaikan bangsa kita pada Negara lain
Kita berkiblaat ke Amerika dan lupa budaya sendiri
Kita kehilangaan diri kita
Kita kehilngaan bangsa kita

Padahal kita punya Bung Karno baru
Punya Jendral Sudirman baru
Kita juga punya Pangeran Diponegoro baru
Kita punya Cut Nyak dien baru
Kita punya Pattimura baru
Kita punya Bung Hatta baru
Tapi kenapa? kenapa kita lupa betapa hebatnyaa diri kita


Orang 2 : INDONESIA…
     In do ne sia
     Kembalilaah Indonesia
     Kepakkan sayapmu hingga langit
     Buka matamu dan bentang kan prestasimu pada dunia
     Buktikan pada mereka bahwa kita mampu
     Buktikan pada mereka bahwa kita masih bangsa yang sama
     Bangsa yang sama sejak 63 tahun lalu

Orang 1 : Agar tak ada lagi air mata
     Agar tak perlu lagi penyesalan
     Agar kita bisa menghirup udara segar  di pagi hari
     Agar kita bisa menjelma menjadi pahlawan-pahlawan baru
     Ya… kita…aku, kamu, dia, mereka, kita,
     INDONESIA…INDONESIA…..

Semua pemain: IN DO NESIA IN DO NESIA IN DO NESIA IN DO NESIA IN DO NESIA     IN DO NESIA
(Bersahut-sahutan) Kembalikan INDONESIA…….kembalikan INDONESIA….kembalikan INDONESIA….. Kembalikan INDONESIA…
IN DO NESIA… IN DO NESIA…… IN DO NESIA…. IN DO NESIA…. IN DO NESIA…. IN DO NESIA…. IN DO NESIA…. IN DO NESIA….

Musik masuk pelan-pelan…
Suara masih bergemuruh… lalu lagu masuk perlahan

INDONESIA tanah air beta
Pusaka abadi nan jaya
INDONESIA sejak dulu kala
Slalu dipuja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta
Dibuai dibesarkaan bunda
Tempat berlindung dihari tua
Sampai akhir menutup mata

Koor: sampai akhir menutup mata
                        

Epilog:  Karena kemerdekaan telah kita raih dengan darah
                 Kemerdekaan telah kita genggam dengan perjuangan
                 Maka, kita tak boleh melepasnya begitu saja




Dipentaskan untuk Peringatan 17 Agustus 2008

_ibumaha_

Komentar

  1. bagus nih..bayangin ini dipentaskan dengan alunan lagu tanah air beta yang mengalun..penonton pasti sesak dadanya..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer