Hari esok

Semalam aku tak bisa tidur pulas seperti sedia kala
Debar jantungku seakan terus berburu dengan keinginan dan kekhawatiranku
menghadapi esok hari
kupaksa untuk terlelap namun yang hinggap hanya ketakutan-ketakutan yang selama ini memang sering mengahantuiku disaat kuingin bergerak maju
semalaman kupandangi gerak jarum jam dikamarku yang terlihat kadang bergerak cepat namun terasa lambat olehku
Ingin segera kutatap hari esok dan berhadapan secara jantan dengannya
Namun ketakutanku segera mambaluti tubuhku seakan hari esok adalah momok yang tak mungkin kukalahkan
Namun esok hari adalah keniscayaan dan ia segera menyapa
Dan sesaat sebelum ia menampakkan wajahnya yang angkuh namun
menyembunyikan beribu bilik harapan
Maka segera kudahului dengan siraman rasa dingin dari air di kamar mandi
yang begitu mencubit pori-poriku
kuharap kedinginan dan kesegaran akan akan beradu menjadi satu
hingga kumampu mengakkan kepala dihadapan hari esok
yang telah menungguku digerbang pintu rumah
sejenak kudiam sesaat kucoba menyihir kehawatian dan ketakutanku
menjadi sebongkah asa yang siap beradu dengan hari esok yang sedang mengetuk pintu

Februari 2006
2 hari setelah “hari esok” itu datang
Masih bingung, ambil gak???

_bapakmaha_

Komentar

Postingan Populer