Bahaya...

Sekitar semingguan kemarin, mahatma akhirnya bisa menghafalkan lagu Ya Sudahlah milik Bondan Prakoso N Fade 2 Black meski cara nyanyinya sangat lucu karena ia sering hanya menyebut lirik-lirik di bagian akhir yang membuatnya membutuhkan teman bernyanyi untuk melengkapi lirik-lirik di bagian awal yang selalu susah ia sebut. Dan ini selalu membuatku kesusahan apalagi lirik lagu ini memang lumayan kuhafal hanya dibagian reff nya saja. Begini contohnya,

Papa Bebi (panggilan maha untuk bapaknya yang keren ini) : ketika mimpimu yang begitu…(saya memulainya)
maha : indaaah..(ini masih bisa dia sebut dengan sempurna)
biasanya saya langsung reff nya…
Papa Bebi : apapun yang terjadi ku kan selalu
maha : ada untu’mu
Papa Bebi : janganlah kau bersedih coz everything’s gonna…
maha : be oce…..

Kalo mendengar maha menyanyi akan sangat terdengar lucu dan pasti akan membuat orang-orang di dekatnya terpingkal-pingkal. Tapi…. Akan lain cerita kalo misalnya maha menyuruh orang yang didekatnya menyanyi dan yang disuruh tidak bisa melakukannya dengan baik. Kemungkinannya biasanya ada dua. Pertama ia akan semakin berteriak sejadi-jadinya sambil menyebut judul lagu yang dimintanya untuk dinyanyikan dan ini sering menjadi masalahnya karena tidak terlalu banyak yang mengerti kata yang dia lafalkan. Belum lagi kalo judul lagu yang ia sebut adalah judul lagu yang ia karang sendiri dan yang hanya dan hanya bisa menyanyikannya itu hanya ibu nhyta nya. Misalnya, maha pernah sering sekali sambil di ayun minta dinyanyikan lagu sesuai dengan kosa kata yang dia sebut dan dalam waktu cepat dia mengganti kosa kata lain dan ibu nhyta nya dengan sigap mengerang lagu sesuai kosa kata. Kalo kosa kata yang maha sebut bertepatan dengan judul lagu tertentu mungkin masih mudah, seperti; bintang, bulan dan lainnya meski seringkali nenek bone nya juga harus menerima teriakan “naas” karena lagu bintang yang dia nyanyikan beda dengan lagu bintang yang dia mau…neneknya menyanyikan bintang kecil di langit blabla sementara maha maunya lagu bintang yang lain. Tapi coba bayangkan kalo tiba-tiba maha menyebut apa saja yang barusan ia liat mulai dari bola, gitar, bantal, dan kosa kata-kosa kata lainnya… dan maha tidak mau tau pokoknya harus dinyanyikan. Maka tuntutannya adalah kecepatan dan kecerdasan tanpa menghilangkan unsur estetik lagu tentunya. Dan maha sangat beruntung mempunyai ibu yang sangat bisa memenuhi tuntutan-tuntutan itu. Dengan sangat sigap ibu nhyta nya meracik bait-bait lagu dari tiap topik yang diminta maha, sekali lagi dengan tetap memperhatikan keindahan lagu… hahahaha…
Beberapa hari terakhir ini lagu yang sering diminta maha untuk dinyanyikan sudah mulai bervariasi. Kali ini theme song Kartun Ipin Upin, Sahabat, yang dinyanyikan band papan atas Indonesia, Padi. Lagu yang kemudian membuatnya selalu ingin seperti Piyu saat ia beraksi memainkan gitar mainannya. Saat ditanya kalo sedang beratraksi, dia mau seperti siapa? Dengan cepat ia akan menjawab; seperti Piyu. Kalo pun suatu saat dari layar tivi ia melihat gitaris lain dan juga menyukainya tapi ia akan tetap memilih Piyu saat disuruh memilih siapa yang lebih jago. Pilihan yang cukup beralasan saya kira. Pertanyaannya, kira-kira apa tolak ukur yang dipake maha hingga menyukai Piyu? Atau jangan-jangan sudah ada yang membocorkan “rahasia” yang telah lama dipendam kalo Papa Bebi nya ini saat gondrong seperti sekarang mirip sama Piyu…itu kata orang loh saat masih kuliah dan berambut gondrong terurai…hahaha..
Untuk urusan selera lagu, kami berdua memang agak kurang demokratis membiarkan maha menikmati lagu apa lagi sampai menghayatinya dan lalu menyanyikannya tiap hari. Tapi bukankah lagu-lagu itu merengsek ke telinga sampai relung-relung paling dalam dari diri kita juga secara tidak demokratis karena pilihannya begitu homogen. Untuk urusan ini sepertinya memang harus rada-rada antagonis. Tapi tiba-tiba dari ujung telpon maha berdendang:

Hanya satu pintacu
Untu’mu dan hidupmu
Hanya atu pintaku….

Setauku itu lagunya band “agak” melayu itu..wah BAHAYA………………saatnya bertindak!

Bantaran X Code
30 Maret 2011


Komentar

  1. Lucunyami Maha...

    saya suka baca-baca cerita tentanng Maha ^_^
    ditunggu cerita selanjutnya...

    (oya, mintapi link donlot lagunya itu Jenny kesian, soalnya saya kurang waktu untuk cari, ini blog saja selalu ku save page as ji baru pulangpi baru dibaca,soalnya di warnet selalu buru2 kodong...maklum mahasiswa carru')

    BalasHapus
  2. nahh, Maha.....,
    yang perlu kau tau tentang bapak mu ini....,
    dipanggil boby, plesetan nya baby, karena bapak mu dituduh baby face waktu di immim, parahhh mata nya temen2 na bapak mu nak....
    trusss....., saya sama bapak mu, waktu tes masuk di POLTEK, duduk berdampingan, dan saling menyontek waktu ujian, kenapa sampai saling menyontek, apa karena pintar? bukan nak, tetapi wajah ku dan wajah bapak mu, setelah di riset ala penyontek, mukanya bapak mu masih lebih kelihatan pintar dibandingkan orang-orang yang berada dalam jangkauan mata..., jadilah saya menyontek jawaban bapak mu, dan bapak mu menyontek jawaban ku, akhirnya, kita berdua lulus dikelas Reguler, yg mendapat subsidi negara.....,
    bob, demikian sedikit testimoni dari saya, nanti dilanjut....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer