Indienesia for PEACE

Seperti pagi-pagi biasanya saat mulai aktivitas di depan komputer, dimulai dengan membuka dua akun jejaring sosial untuk melihat isi notifikasi-notifikasi yang masuk, mencari tahu kabar-kabar terbaru dari siapa saja,  melihat siapa yang berulang tahun dan lalu memberi mereka ucapan selamat yang selalu singkat, dan tak lupa tentunya membuka blog pribadi keluarga kecilku, untuk melihat traffic pengunjung blog atau siapa tau ada postingan baru dari Ibu nya maha yang pasti selalu membuatku senang membacanya, atau melihat-lihat tulisan terbaru dari blog yang ku follow. Aktivitas yang lalu jadi rutinitas yang terus kulakukan berulang-ulang hampir tiap pagi selama melanjutkan studi di kota yang memiliki Kali bernama Code.
Pagi ini, setelah melihat tak ada kabar terlalu menarik dari kedua akun jejaring sosialku untuk direspon, lalu ku cek daftar postingan terbaru dari blog-blog yang kuikuti. Ada postingan dari indieshowbiz.blogspot.com yang membuatku tertarik dan segera membukanya di tab baru. Blog ini baru ku follow kalau tak salah dua hari yang lalu saat hendak mengunduh lagu-lagunya Leonardo Ringo yang keren Masya Allah itu. Blog ini memang berisi link unduhan band-band dan rilisan indie baik yang versi mp3 atau video.
Link yang diberikan blog ini adalah kompilasi dari tiga band indie papan atas Indonesia, Efek rumah Kaca dengan lagunya Hilang, Mocca dengan Bundle of Joy, dan White Shoes & The Couples Company yang mengcover lagu Jimy Hendrix yang berjudul Crosstown Traffic. Kompilasi ini masuk dalam proyek kompilasi lagu yang bertajuk PEACE. Proyek ini merupakan hasil inisiatif kerjasama antara  Buffetlibre, yang merupakan duo DJ dari Barcelona, dan Amnesty International Catalunya. Proyek ini dirilis pada Maret 2010 yang berisi 180 lagu eksklusif dan belum dirilis dari artis gabungan dari 50 negara.
Kesemua lagu ini dapat diunduh di http://www.bufferlibredjs.net/peace.html setelah menyumbangkan dana yang akan digunakan untuk membantu pendanaan Amnesty International dalam kegiatan-kegiatannya melawan kesewenangan terhadap Hak Asasi Manusia di seluruh dunia. Tapi sayang saat saya buka, link ini sudah tidak bisa ditemukan alias Not Found.  
Artis-artis yang berpartisipasi di projek ini, termasuk di dalamnya musisi-musisi menjanjikan dan penuh dengan talenta yang berasal dari negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Spanyol, Cina, Mali, Jepang, Venezuela, Kuba, Israel, Selandia Baru, Tibet, Palestina, Turki dan Thailand. Di antaranya, mereka adalah Ryuichi Sakamoto, Marc Almond, Patrick Wolf, 4hero, Dubstar, Tahiti 80, Dan Deacon, Micah P Hinson, Steve Wynn, The Antlers, Mogwai, Mexican Institute Of Sound, A Place To Bury Strangers, The Toxic Avenger, Someone Still Loves You Boris Yeltsin, Stereo Total, Vive La Fète dan Bart Davenport.
Semua lagu di kompilasi PEACE tersedia untuk didengarkan online di http://www.buffetlibredjs.net/peace.html. Disana tersedia pula informasi dari seluruh artis yang berpartisipasi. Kompilasi penuhnya, dapat di download setelah memberikan sumbangan kepada Amnesty International Catalunya. Format seluruh lagu adalah mp3 dengan kualitas bit 320Kbps. Tapi lagi-lagi sayang, link ini juga tak bisa dibuka. Padahal, pasti keren bisa tau latar belakang masing-masing artist yang terlibat di proyek ini.
Menurutku, perdebatan tentang tentang apakah ‘musik untuk musik itu sendiri’ atau ‘musik untuk sesuatu yang lebih urgent, seperti politik, kemanusiaan’ tentu seharusnya sudah diakhiri. Dan lagu-lagu dari tiga band indie Indonesia dalam kompilasi PEACE ini sekali lagi membuktikan bahwa musik sudah seharusnya dikontribusikan untuk sesuatu beyond deretan not-not yang indah itu. Apalagi kalau bukan untuk “manusia dan kemanusiaan.” Kata yang setuju atau tidak perlahan-lahan mulai tergerusi oleh kamus kota kata kita hampir tiap hari yang hanya dipenuhi dengan kata “aku” dan “keakuan,” yang lalu membuat kita mengamini sistem yang juga gemar mengumbar kosa kata yang sama dan seringkali bahkan ia dilabeli dengan kosa kata yang seolah-olah "manusiawi," tentang “kebahagiaan bersama.” Dan lalu semuanya tiba-tiba jadi absurd saat “kebahagiaan” yang mereka maksud berubah menjadi jerit tangis karena lapar. Uh!

Line Up Kompilasi Lagu beserta artisnya bisa dilihat disini.

Jogja, 18 Maret 2012
Sepertinya saya sedang sakit

Sumber: http://www.musikator.com/peace-dari-buffetlibre-amnesty-international-catalunya/

Komentar

Postingan Populer