Sekotak kado bernama “cinta”


Siapa yang tidak menyukai kado. Semua orang pasti menginginkannya, sesuatu yang merupakan terjelamahan langsung dari sebuah rasa, entah itu perhatian, bahagia dan cinta. Bentuknya bisa berupa apa saja. Dan tahun ini sebelum menutupnya, aku telah menerima banyak kado. Baik yang dibungkus dengan kertas bergambar nan cantik lalu dihiasi pita, ataupun hal-hal yang lebih banyak tidak kelihatan namun justru menjadi kado-kado yang mengejutkan.
Dan kali ini aku ingin bercerita tentang kado ulang tahunku. Ulang tahun ke 27. Cerita yang tertunda beberapa minggu  karena beragam alasan.  Sepertinya, inilah kado yang paling membahagiakanku sebagai seorang perempuan khususnya, sebagai istri dan ibu. Kado ini adalah pemberian suamiku tercinta, komrad.
Pagi, 27 November 2009 seperti biasa saat semua aktivitas telah rampung kukerjakan, aku akan berselancar di dunia maya. Aktivitas ini begitu rajin kulakukan semenjak jarak memisahkan keberadaan aku dan komrad, dan dunia ini mendekatkanku dengannya. Pagi itu, tidak kusangka sama sekali, sebuah notifikasi  “Comrade Bobhy menandai anda dalam sebuah kiriman” . Kuarahkan kursor dan klik, rasa penasaranku hilang seketika “Ten Story, A Bunch Love”. Tulisan pendek itu kubaca lewat blog kami. Aku tidak berhenti tersenyum. Yah…komrad mengumumkan akan menghadiahiku 10 cerita tentang kami, yang telah kami lewati bersama.
Jadilah, pagi itu menjadi pagi yang paling membahagiakan. Bibirku tidak berhenti tersenyum, membayangkan apa yang akan ia tuliskan tentangku. Sepanjang yang kuingat, komrad bukanlah pria romantic kebanyakan yang memperlakukanku layaknya putri. Caranya membuatku bahagia selalu tidak biasa namun justru itu terasa sangat romantic. Sejak bersama hingga kini, setauku akulah yang paling lebih detil mengingat momen yang kami lewati berdua, dan aku selalu membanggakan itu. bahkan dalam beberapa hal, aku juga sering mengumbar kalau aku memang memiliki porsi cinta yang lebih besar untuknya ketimbang sebaliknya. Ia selalu kelihatan tidak serius, apalagi jika harus mengungkapkan cinta dengan symbol-simbol.
“jangan terlalu symbolic komrad!” begitu katanya suatu waktu. Dan betapa bahagianya aku, saat laki-laki tidak symbolic ini sedang merancang sesutu yang indah dan besar untukku.
Sejak postingan itu kubaca, 2 hari berturut-turut  hingga ulang tahunku tiba aku dihujani rasa bahagia, haru atas semua cerita yang komrad kemas kembali. Aku salah, banyak salah rupanya. Pertama, aku salah karena selama ini ternyata dia ingat semua momen yang kami lewati bersama, bahkan ada beberapa cerita yang hampir lepas dari kotak memoriku. Aku salah lagi, dia ternyata lebih detil mengingat semua itu.  dan jujur ini adalah kejutan paling mengejutkan untukku darinya. Yang paling mengagumkan, ia membuktikan bahwa ia bisa menulis 11 cerita dengan cara yang menarik hanya dalam waktu 3 malam 2 hari. Walhasil, setelah porsi tenaga dan pikirannya terkuras, ia terkapar menikmati rasa sakit di seluruh badannya. Parahnya, aku tidak berada di dekatnya.   
Nah..tanpa sepengetahuanku kejutan itu ternyata ia lanjutkan. Via chatting dan telpon ia sesekali memberitahuku “jangan berhenti terkejut dulu” katanya. Pikirku, ia telah membelikanku barang-barang yang mungkin akan kusukai. Hampir dua minggu setelah ulang tahunku, komrad pulang. Ia tidak langsung ke Bone, katanya punya urusan sedikit di Makassar.
“sudahmi kubaca bukumu, weh sepertinya kau perempuan paling berbahagia, bersyukurlah karena memiliki suami sekeren k bobhy, iriku baaah!” begitu kira-kira bunyi sms Ana, adikku sore itu, saat kutunggu kedatangan komrad yang katanya meningglkan Makassar siang tadi. Aku heran, seingatku aku tidak punya buku, buku yang ingin kuterbitkan dekat-dekat ini adalah projek kado ulang tahun maha. itupun masih lama. Kubalas sms ana dengan heran” buku apa?” tanyaku. Telpon berdecit “hahahha….” Begitu jawabnya. Tak kuteruskan tanya jawab itu, aku berpikir, mungkin ini kejutan yang dimaksud komrad.
Hampir pukul delapan malam. Saat semua orang rumah sibuk melalap sinetron di tv, komrad datang. maha  dengan bahagia menyambut bapaknya yang membawakannya seabrek oleh-oleh. Setelah maha menikmati oleh-olehnya, pelan dan kecil aku bertanya “punyaku mana?” Ia tersenyum. aku bungkam, kutahu ia menyembunyikannya. Hahaha. Tidak berapa lama, ia mengeluarkan sebuah kotak.
Kotak sepatu berwarna hitam. “ini kotak sepatu Heri di Makassar” aku tersenyum. tidak ada kertas kado, atau pita. Di atas kotak hitam bergaris merah itu, ia tempelkan koran bekas bertulis “LOVE” tepat di atas merek sepatu  “absolute” lagi,aku tersenyum. Nice try. Kubuka kotak itu dan kejutan ulang tahunku memuncak. Cerita yang ia tulis kemarin, ia bukukan dengan lay outan sederhana beberapa foto- foto jadul kami berdua. Kupegang buku itu sambil menilik isi kotak, sebuah dompet unik hasil kerajinan tangan dibuat dari koran bekas, lalu sebuah hand bag dari kain yang di depannya tertempel emblem “ KEEP THE GOVERNMENT OUT OF THE BEDROOM”, sebuah baju yang cantik, dan sebuah CD mini album Balads of The Cliché  yang dibuat dalam versi akustik.
Lengkaplah kadoku. Dan malam itu, kulewati dengan penuh bahagia, bukan hanya karena sekotak hadiah diberikan kepadaku atas nama cinta, tapi juga sang pemberi hadiah membawanya langsung  untukku. Malam yang indah. Terimakasih untuk kejutan-kejutan yang membuat cinta ini selalu segar!
Pagi ini sekitar beberapa hari lagi tahun 2011 akan ditutup, cerita ini kurampungkan.  Satu lagi cerita bahagia yang telah diniatkan untuk kami pahat dan kami simpan dalam blog ini. karena  ratusan hari yang kulewati  di tahun ini, semakin meyakinkanku bahwa hidup bahagia adalah pilihan. Pagi akan menjadi murung, saat kamu memilih untuk tidak bersyukur sepanjang hari.  Jadi…pilihlah untuk berbahagia setiap pagi, setiap hari, dan dengan caramu sendiri.  Karena tidak perlu orang lain untuk mendefinisikan kebahagiaan kita, bukan?

Ibu Mahatma
27 Desember 2011
Menyusun agenda kerja  
     

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer