Peterpan dan Mantan Pacarku

Berusaha meluangkan kemauan untuk nge blog (lagi) ditengah proyek akhir yang menguras stamina dan pikiran ini memang agak sukar. Tepatnya sangat sukar. Beberapa kali clue yang biasanya langsung kuhajar menjadi postingan untuk blog terlewat begitu saja dan mengendap di kepala. Sessa tong kurasa begini deh! Dan siang ini kucoba mengumpulkan energi untuk menulis sesuatu di blog ini. Yang ringan-ringan saja. Sejenak melupakan yang berat-berat itu.
Ini tentang kisah masa lalu. Sepertinya genre “masa lalu” ini jadi theme favoritku di blog ini. sepotong kisah ini berhubungan dengan Peterpan. Bukan si tokoh yang tak mau besar itu. Tapi band yang vokalisnya barusan keluar dari bui beberapa hari lalu. Tapi ini juga bukan melulu tentang band yang masuk dalam 100 band terbaik versi majalah Rolling Stones Indonesia. Ini tentang kisahku bersama mantan pacarku. Hahaha….

Begini ceritanya pemirsa…

Kemarin baru tersadar kalau lagu-lagu Peterpan tak ada di koleksi lagu-laguku. Coba tanya kamar sebelah, beberapa teman ternyata punya meski tak lengkap. Sejak beberapa hari ini, aktivitas barter lagu-lagu lawas memang lagi merebak di kosan ini ditengah langkanya kedelai. Sambung-sambungi cika’… Kemarin Aswin baru sadar kalau ia tak punya koleksi Sheila On 7, tak perlu menunggu lama untuk mendengarkan lagu-lagu band Jogja itu karena sebelah kamarnya adalah fans berat band itu. maka jadilah proses barter bergiga-giga lagu band itu. Selanjutnya, hingga tadi masih kudengar lagu-lagu SO7 mengalun memenuhi kamar terluas di kosan ini. Saya sendiri sejak kemarin berencana “menyalin” lagu-lagu Peterpan di album-album awal di kamar sebelah tapi belum sempat alias masih malas.
Siang ini, setelah shalat Jum’at, buka youtube dan mengetik Peterpan di search engine nya. Setelah melihat klip Menghapus Jejakmu yang menampilkan bintang klip Ariel dan Mbak Dian Sastro..haha… , selanjutnya adalah klip Ada Apa denganmu yang dibintangi Ariel dan Masayu. Nah, lagu ini sontak..cie2 sontak… mengingatkanku tentang kisah yang ingin kuceritakan ini.
Lagu Ada Apa Denganmu ini kalau tak salah jadi salah satu lagu andalan Peterpan di album kedua mereka, Bintang di Surga. Lagu ini jadi hit, kalo tak salah pada tahun 2004. Nah, saat lagu ini lagi marak-maraknya di sering-seringnya diputar di berbagai radio, baik radio betulan sampai radio liar, saya justru lagi terbaring sakit. Saat itu betul-betul tak berdaya. Kata dokter di Poliklinik Unhas, saya didiagnosa terkena gejala penyakit tifus (tipes). Hampir sebulan saya terbaring lemah, letih, lesu di pembaringan. Saat itu saya masih tinggal bersama teman-teman di rumah yang kami kontrak bersama di bilangan Wesabbe D33 Makassar.
Selama masa sakit itu, saya dikunjungi banyak teman beserta bawaannya masing-masing. Yang paling banyak dibawa oleh teman-teman yang juga masih berstatus mahasiswa adalah susu beruang. Susu yang tak berasa itu. Dan yang paling setia menemaniku tentu mantan pacarku itu. Selama masa sakitku itu, dia betul-betul menunjukkan perhatian penuh. Misalnya, karena saya harus makan bubur dan si dia belum bisa masak bubur, maka dibelikanlah lah saya bubur instant. Tapi karena dasar belum terbiasa merawat orang sakit, dan lebih terbiasa dirawat, maka adegan menyuapi bubur yang seharusnya romantis berubah menjadi cerita lucu. Lupa detailnya, yang jelas setelah bubur instant itu diseduh dengan air panas dan hendak menyuapiku, tiba-tiba saja bubur yang panas itu sudah memenuhi tubuhku. Tertumpah. Awalnya mau marah, tapi karena benar-benar loyo maka tertawalah saya…hahaha…
Oh iya, kembali ke lagu Peterpan tadi. Untuk menemaniku saat semuanya berangkat kuliah, si mantanku ini membelikanku sebuah radio mini yang harganya kalo tak salah cuma 10 ribuan. Mini radio yang berukuran seperti pulpen tapi agak besar sedikit. Saat itu belum banyak atau mungkin belum ada handphone yang bisa putar mp3 ato bisa dengar radio dan yang alasan paling tepat karena kami berdua memang kere. Dengan radio mini itu, saya bisa menangkap siaran radio-radio liar yang berseliweran di udara seputaran Tamalanrea. Dan benar saja semua radio-radio itu memutar lagu Ada Apa Denganmu ini sejak pagi hingga pagi lagi. Hadiah sederhana dari mantanku itu benar-benar  berkesan. Bahagia itu sederhana. Tak ingat lagi bagaimana kisah akhir radio mini itu hingga kemudian ia digantikan oleh radio butut milik seorang teman dan menemani kami se rumah menikmati berita-berita anyar di pagi hari. …From The East to the West! Wkkwwkwkwkw…

Hingga kini, mantan pacarku itu masih menjadi penggemar setia band yang sebentar lagi akan mengganti namanya itu dan ia pun tersenyum sumringah saat sang vokalis akhirnya bisa keluar dari tahanan. Ia selalu tertawa kalau aku mulai “mencibir” band ini, dan saya selalu terdiam kalah kalau ia membuka rahasia bahwa saya pernah memiliki kaset band ini. Meski saya sering mencibir band ini, tapi harus diakui kalo Peterpan memang salah satu band mainstream yang keren dan kata temanku sepertinya keren kalo band ini memilih genre Psikedelik untuk album-album mereka berikutnya. Hahaaa….

Saya membayangkan, mantan pacarku akan tertawa membaca postingan ini, sambil sesekali mengelus jagoan kecilku yang kini sedang dirundung rindu.

Doakan agar ini semua cepat selesai dan kita bisa berkumpul kembali bercerita tentang Bintang di Surga….

Jogja, 27 Juli 2012
Menolak Lupa!

Komentar

Postingan Populer