membaca puisi ku...

Ini beberapa puisi, yang kutemukan saat membuka kotak-kotak folder yang lama tidak kubuka.Seingatku puisi2 ini kutulis saat aku mengadu diriku dalam dunia bernama kerja tahun 2007. Selamat membaca!

Sebatang tubuh…
Berdiri..,
Mematung..,
Mereka menyebutnya manusia..

Seperti penjaga burung di sawah
Yang berliur paruhnya memimpikan buih-buih padi
Orang-orang itu kerja dengan sempurna

Orang ini pun sedang mematung
Mencerna angin dan zat dalam otak reptilnya
Berharap jaringan itu akan terbawa menuju otak bawah sadar
Agar menggeser iklan-ilklan tv yang telah berdiam lebih dulu disana

Orang ini pun sedang menghirup agar tak disebut batang
Walau daging cukup jelas terlihat dari lekukan-lekukan perutnya
Ia sedang menunggu angkot sedari tadi..
Sejak pukul 6 pagi, ia berdiri di sana
Dan tak satupun yang ditunggunya menghampiri

Ia mencoba tersenyum pada nasib
Tertawa melihat rentetan limbah-limbah hatinya menertawainya
Karena.., jam sudah menunjuk angka 7..
Gaji dipotong lagi!!
Selamat!!!

Kerja perlahan membunuhmu…
18 Juli 2007



Semesta memanggil…
Berbulir-bulir dalam debu dan air
Terwujud dalam damai yang tertinggal di sini

Diantara tawa para pengemis cilik
Yang mendapati uang seribuan yang robek
Yang mereka buka dengan hati-hati dan harapan

Juga senyum tipis ibu pemulung depan sekolah
Yang hanya mencicipi nikmatnya gado-gado
Dari sisa-sisa bumbu kacang yang kebetulan melekat di kresekan

Semesta memanggil…
Membatu dan memadat
Menjadi derai-derai harapan yang hilang satu persatu

Kenapa jalan ini tidak cukup berliku?
Hingga aku bisa puas merasa berdosa lalu membuang diri
Mataku menangkap langit yang tak tertampung
Mengintip rasa bosan yang mengiris dan tak mau usai
Dunia sudah terlalu tua….
Mampukah bertahan seribu tahun lagi??
Karena tangis telah jauh meninggalkan tawa di belakang
Meninggalkannya hanya bersama mereka yang mampu membeli dan membeli

Tentunya bukan pengemis cilik dan pemulung tua tadi.
21 Juli 2007


Senja memoteret kisahku
Dengan peluh yang tak menghasilkan keringat
Dengan koleksi beban yang tak mewujud
Tapi memenuhi kepala
Keluar dan menusuk kedua bola mataku dari dalam
Mengusik hidung dan telingaku juga dari dalam
Tapi ia cukup kuat menyerang di pertengahan tubuhku
Menjalar hingga buatku mual
Ingin muntah dan menguliti punggungku…

Setiap senja memperindah dirinya
Aku merasa iri
Karena ia bisa datang dengan cantik
Berada diantara pertikaian mentari dan bulan yang akan dilerai waktu
Karena senja itu memperlihatkan bagian tubuhku yang ia curi
Sepotong senyumku…
Sebongkah semangat yang dulu tak pernah tanggal..
Yang kini habis terkuras…
Entah, tak kuingin kusebut apa?

Karena semua menyeretku ke ruang pemilihan
Namun, kenapa pilihannya hanya tersisa dua??
Aku atau saya????
?????????????
?????????????
27 juli 2007



“Tinggalkan sejenak mimpimu, buang beban, dan menarilah”
Seperti itu yang kudengar saat bait-bait katamu singgah di gendang telingaku
Saat bibirmu membentuk senyum dan seolah menertawaiku

“inilah kebebasanmu”
Katamu lewat ujung pandangan yang sempat kutangkap
“inikah yang kau cari?” tanyamu sambil tertawa
Dalam perjalanan yang bisu yang kuterjemahkan dengan bantuan angin

Aku memaku,
rumput-rumput liar itu menggerayangi kakiku
memaksaku untuk psarah dan menyerahkan diriku padanya
yang sudah mengikutiku sejak lama
rumput itu semakin tinggi.. bahkan melebihiku
aku melihat urat lehermu menegang sembari bibirmu mengeja namaku
yang terpenjara diantara rumput-rumput yang terus memburu langit

aku menangis
air mataku semakin banyak tergenang
dan membanjiriku
aku masih melihatmu bergelut dengan kepanikan
karena semua meninggalkan kita

dan aku terkurung di sini..
rumpu-rumput itu menggerayangi tubuku
ususku, lambungku, jantung, paru-paru dan hatiku
menutup semua lubang di badanku
aku merumput…
meliar…
dan memperlihatkan padamu kebebasanku…

..Juli..


Aku ingin menamainya..
Entah apa..
Seperti mozaik-mozaik di tembok samping rumah
Yang dibentuk oleh kepenatan air atau mungkin keazamannya.

Aku tak tahu bagaimana menamainya
Ia hanya terasa sangat dekat
Dan membuncah di tenggorokanku
Mendesak duniaku yang nyaman

Aku mulai kembali terlatih
Melawan gundukan-gundukan kelelahan
Yang katanya kupilih sendiri
Yang katanya kubuat sendiri.

Mengakhiri juli..

...ibumaha...

Komentar

Postingan Populer