Sarasvati
Perkenalanku dengan “perempuan
ini” lewat cerita seorang sahabatku via chating di salah satu jejaring sosial,
seingatku waktu itu menjelang ulang tahunku. Komrad belum memproklamirkan
hadiahnya, dan sahabatku itu memberitahu kalau untuk ulang tahunku sebentar
lagi komrad akan membawaku dalam “kegelapan
dan kesuraman dunia” karena komrad
menurutnya lagi, minggu-minggu terakhir ini sangat akrab dengan “permpuan ini”.
Aku tidak cukup penasaran. “dia” pernah kudengar namanya beberapa kali dalam
daftar cerita komrad. Aku juga tidak heran dan cemburu, kutahu “perempuan ini”
dijadikan komrad sebagai salah satu pelarian akan rasa yang tidak bisa ia bahasakan
bahkan padaku. Dan aku seratus persen mencoba memahami walau selalu sulit,
bahwa komrad dan aku punya sudut kecil dalam diri kami yang kami namai
kesunyian, hanya masing-masing kami dan dia sendiri yang butuh bertemu untuk
menjadikan segalanya lega.
“perempuan ini” tidak lagi
kugubris, dan tidak terlalu sering komrad sentil dalam percakapan kami.
Perempuan ini dan teman-teman seprofesinya, berhasil komrad temukan dalam kota
yang selalu punya daya pikat sendiri untuk setiap orang, cerita persisnya aku
sama sekali belum menanyakannya. aku hanya menangkap dari bahwa perempuan ini
membawa dunia di sekelilingmu menjadi gelap, menarikmu dalam batas-batas yang
tidak normal, ah..segala sesuatu kupikirkan tentangnya sekejap penuh dengan
dunia hitam alunan……
Sesaat setelah komrad tiba dari
Jogja, seperti biasa komrad menepati semua janjinya dan mengenalkanku dengan semua
teman yang kerap menemani harinya di sana. kawan-kawan yang hanya singgah di
ruang dengarnya tapi punya peran yang cukup besar menjawab banyak tanyanya. ah
entahlah…
Kulihat nama “perempuan ini”,
teringat segala gelap dan membuatku enggan mengenalnya jauuh. Tapi komrad,
mengenalkanku langsung dengan asumi aku pasti akan menyukainya. Dan denting
gitar membuatku tidak beranjak, suaranya tiba-tiba menarikku berkenalan dengan
pilu dalam setiap alunan katanya. Lewat “danur”, ia langsung megirimi sinyal
dalam sraf-saraftelingaku. Aku tersenyum dan langsung menyukainya. Aku
berkenalan jauh, lewat beberapa alunan lengkap bertajuk “story of peter”, cut
and paste, question, fighting club, bilur, Oh I never knew dan perjalanan. Dan
sontak, aku langsung jatuh hati padanya. Tiba-tiba menyesal kenapa harus
membangun asumsi awal yang kurang baik hingga aku tidak terlalu ngotot memeinta
lagu itu dikirimkan padaku berbulan-bulan lalu.
Namanya Sarasvati. Karena banyak
tanya yang tiba-tiba muncul dan tak bisa dijawab komrad, aku merasa perlu
memilikinya. Kuculik sebuah cd dalam beberapa cd milik KBJ untuk dijual.
Membuakanya dan mencoba menelisik lirik yang dia gubah dalam lagu. Aku makin
jatuh cinta, saat kudapati beberapa kata yang coba ia tarikan dengan biasa
padahal kata-kata itu tak lazim didengar. Tidak hanya menulis lagu, pilihan
kata yang ia gunakan sangat tidak biasa. Dan..kecintaannku mencapai puncak,
saat komrad memperlihatkan sebuah buku bertajuk Danur di tulis oleh Risa
Saraswati yang ternyata dia. Hmmm…lengkap sudah! Malam itu, tidak kubaca
bukunya, hanya kubalik, kuliati wajahnya yang digambarkan dengan animasi di
belakang buku, dan kutatap lekat wajahnya yang sesungguhnya di sampul CD nya.
Rasa cinta ini, tiba-tiba dibarengi rasa muak dan cemburu. Wah…aku yakin, aku
tidak segiat dia hingga bia menelurkan karya yangmenurtku luar biasa.
Awalnya, enggan membaca buku ini.
Kesannya begitu mistis. Namun, aku tidak bisa menahan hasrat mengenalnya kebih
dekat dan dekat lagi. Memang bukan buku misteri, ia menguak kehidupannya dengan
detil dan gamblang yang tidak kebetulan ia lalui di luar segala hal yang biasa.
Dia dianugerhi kemampuan unik yang tidak semua orang memilikinya. Dan aku
percaya itu. Beberapa kali, komrad kutanyai dan ia menggangguk yakin apalagi
dia pernah muncul di beberapa acara televisi yang tidak meragukan kemampuannya.
Sore tadi buku itu telah lahap
kubaca, walau tertunda berkali-kali. Bergantian dan atau bersamaan kupadukan
dengan musiknya. Buku ini menjawab segala tanyaku tentangnya. Buku ini juga,
membantuku mengeja lagu yang ia komposisikan dengan pas dan indah dengan suara
yang khas. Buku dan lagu yang ia tulis telah menelanjangi dirinya bulat-bulat,
dan itu sebuah kerja keras yang luar biasa. Ia mensejajarkan seni sebagai bukti
nyata akan cintanya pada hidup, akan bersyukurnya ia atas apa yang ia rasakan
lewat segala yang diperuntukkan untuknya.
Malam ini, kutelisik setiap kata
dalam bait-bait lagunya. Sangat keren…sangat keren…! Salam kenal Sarasvati,
terimakasih telah mencambukku berkali-kali untuk menyelesaikan segenap mimpi-mimpi
kecil dan besarku. Terimakasih komrad, yang selalu memberiku hadiah berbeda,
dan tidak terimakasih untuk Si Wawan Gilo yang karenanya perkenalanku dengan
Sarasvati tertunda.
“belajarlah dari hidup yang
diberikan padamu, berkembanglah dan menjadilah!” aku menyimpulkan “perempuan
ini” dengan kalimat di atas. Thanks untuk lagu-lagumu yang keren…..
Ibu Nhytha
21 Mei 2012
Komentar
Posting Komentar