...cantik...


Susah memang menunjukkan atau mengukur kecantikan seseorang dalam bahasa tutur, sampai hari ini cantik sangat subjektif, tergantung bagaimana kalian memandang, atau siapa yang memandang, atau dari sisi mana kalian memandang. Cantik memang sangat sulit untuk diukur. Tapi kesulitan ini dijawab dengan mudah oleh televisi.
Semakin hari tivi mulai banyak mengambil peran dalam kehidupan kita, bahkan sampai mengatur barang apa yang sebaiknya kita pakai. Lewat televisi, parameter, karakter, dan cara-cara untuk menjadi cantik mulai diperlihatkan. Melalui iklan yang diputar hampir tiap detik, sinetron, film, entertainment, life style, pattern tentang kecantikan mulai diperdebatkan. Dan ujungnya menyeragamkan konsep kecantikan di kepala kita, bahwa yang cantik adalah mereka yang berkulit putih, mulus, bening, mereka yang cantik adalah mereka yang bergaya seperti ini, mereka yang cantik adalah mereka yang punya rambut hitam, legam, panjang, hidung mancung, dan segalanya. Untuk terlihat cantik, maka kamu harus memakai baju merk ini, memakai celana dengan gaya ini, menata rambut seperti ini, memakai bedak ini, memakai lipstik ini, berjalan seperti ini. Semuanya telah ditunjukkan lewat televisi, dan cerdasnya lagi, semua konsep ini dengan amat mudahnya diterjemahkan oleh kepala kita (baca: masyarakat dunia ke tiga)
Selanjutnya, yang terjadi kita menjadi masyarakat konsumtif, hanya untuk sebuah kata ”cantik”. Pusat perbelanjaan yang menjamur dan berbanding lurus dengan produk kecantikan yang membanjiri pasaran, itu yang terjadi hari ini. Dan semua itu berjalan seolah-olah itu adalah hal yang alami. Tapi tidak, lagi-lagi dengan televisi mereka membuat kita membutuhkan semua produk kecantikan itu. Muaranya, kita menjadi orang-orang yang tidak paham denga diri kita, tidak memahami akan kebutuhan diri kita yang sesungguhnya, kita menjadi budak karena keinginan kita untuk menjadi ’cantik’. Buktinya, bisa kita lihat jangan kan di mall, yang memang menjadi tempat umum, kampus yang notabene merupakan tempat belajar, pun menjadi etalase produk kecantikan. Jadi jangan heran, jika kamu memandang semua yang terlihat hampir sama. Tatanan rambut ala jepang, dengan poni lempar, baju ketat dengan warna yang agak ngejreng (tahun ini , ungu atau pink), celana yang bawahnya sempit ditambahi aksesoris kalung besar dan panjang. Gaya masa kini itu yang kini terlihat di mana-mana. Memeng banyak yang terlihat cantik dan keren dengan gaya itu, tapi tidak leboh banyak yang kelihatan terlalu memaksakan diri. Yang ada hanyalah kecantikan semu.
Kesalahannya adalah kita memang selalu tidak berani untuk berbeda. Tidak berani melihat apa yang memang betul-betul kita butuhkan. Siapa yang tidak ingin jadi cantik? Semua perempuan tentu ingin, tapi perlu dipahami cantik itu tidak mahal. Yang kita miliki sekarang adalah lebih dari cukup, perkaya jiwa kita dengan ilmu dan persahabatan. Hiasi hari ini cukup dengan tawa. Apa lagi yang lebih indah dari semua itu?
Kecantikan itu datang dari dalam..., ia akan terpancar di wajah dan melebihi kosmetik manapun. Ia akan memperindah tubuh ini, melebihi pakaian merk apapun. Untuk menjadi cantik, cukup menjadi diri kita sendiri...

2007
_ibu maha_

Komentar

  1. komrad...tambahkanpi gambar ini, yg desain bajunya. kita ingat?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer