Epilog_CatatanPerjalanan#5


Ada satu sore, saat saya sedang duduk di spot favorit, depan pintu di atas tangga belakang menuju WC di rumah tante di Pongkalaero. Angin yang kerap menyapa pohon kelapa dengan lembut dan udara dingin yang tidak terlalu menusuk, saya berpikir

“ Alangkah tidak beruntungnya, orang-orang yang tidak memiliki tempat pulang. Betapa sesaknya dada bagi orang-orang yang kesulitan menjangkau rumah.  Apalagi saat lebaran seperti ini. Mungkin sebagian orang punya cerita miris tentang keluarga, sebagian membenci ayah dan ibunya, atau merasa malu akan adik-adik dan kakak-kakaknya. Tapi, sedingin apapun hati, dia tetap butuh setitik kehangatan keluarga. Dan alangkah bahagianya saya memiliki semua ini. 9 lebaran bersama komrad, selalu kami nikmati bersama keluarga. Jika tidak di Kendari, pastinya di Bone. tahun ini menjadi cerita baru lebaran kami di Pongkalaero. Sekali lagi, saya tidak bisa membayangkan betapa pilunya malam takbiran tanpa keluarga di sisi kita.  

Dan mudik adalah cerita tentang keluarga. Kisah serial yang ditunggu setiap tahun saat lebaran. Bagi keluarga yang merantau, kebanyakan telah mempersiapkan mudik selama sepanjang tahun. Ini tidak berlebihan saya kira. Keluarga yang menunggu kita bukan hanya menanti oleh-oleh, dia menanti kisah kita. Menanti ratusan hari yang kita lewati tanpa kita di sisinya. Yang mesti dibayar dalam 3-7 hari libur dengan agenda yang padat. Di sesi inilah segala tanya harus mendapatkan jawaban. Yang jomblo ditanya kapan nikah, yang pengangguran, ditanya aktivitasnya, yang kerja ditanya penghasilannya, yang sudah menikah ditanya tentang anak-anaknya. Dan kita harus punya jawabannya.

Mudik kali ini, saya mendapatkan banyak bonus. Serupa hadiah yang datang beruntun. Mulai dari perjalanan yang menakjubkan, pemandangan yang superduper indah, kebiasaan lebaran yang menyenangkan, dan pastinya kehangatan keluarga. Saya bertemu banyak orang baru, keluarga yang belum pernah saya jumpai sebelumnya, dan mendapatkan banyak stok cerita. Melihat lebih luas, menjangkau hal-hal yang dulunya sulit lewat tempat dan kehidupan baru yang saya temui di desa ini.

Lebaran kali ini bisa jadi adalah salah satu lebaran keren yang saya rasakan. Saya menganggapnya sebagai hadiah lebaran dari komrad. Saya bersyukur, atas segala nikmat, kesempatan, kesehatan dan cinta yang dilimpahkan Sang Maha.

Dan, sampai jumpa di cerita mudik tahun depan.  Amin

22072016
ibumahasuar

Komentar

Postingan Populer