Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

Surat untuk Rekah

Nak Rekah, Hari ini hari buruh. Semalam kita berencana  membaca sajak seharian bergantian untuk menyambut hari ini. Sayangnya, kita lupa. Puisi dan sajak akan kita gemakan esok hari atau esoknya lagi. Rekah, hari ini hari buruh. Ibu mengajak bapak berolahraga. Karena kamu demam, kami memutuskan bergerak mengikuti arahan instruktur dari layar tv di ruang tengah. Ibu sadar ini penting, ibu harus menua dengan sehat. Kamu harus tahu, ada banyak perempuan yang tidak menyadari bagaimana tubuhnya tiba tiba menjadi renta dan tua. Mereka tidak punya pilihan, waktu, apalagi modal untuk melakukannya. Bahkan untuk tubuh dan jiwa mereka sendiri.  Rekah, hari ini hari buruh.  Pagi ini ibu berinisiatif membuat kebab untuk sarapan. Prosesnya mudah, bahannya sudah tersedia. Tapi ibu selalu kewalahan mengumpulkan tenaga untuk bergelut di dapur. Kamu tahu, perempuan, apalagi yang sudah bersuami dituntut menjadi ratu di sana, dan tidak diberi banyak pilihan apalagi kekuatan untuk menolak. Re...

Postingan Terbaru

Rest in Peace Ricky Siahaan

Rekah dan Tulisan Namanya

Korea

Saya Pikir Saya Sudah Siap

Tentang Mural Pertama di Kamarku

11 Tahun Suar dan Ambisi Punya HP Sendiri

Jangan Berhenti di 15!

Dari Ma’had ke Ma’had: Catatan Perjalanan Dua Hari di Bone dan Sengkang (Bagian 2)

Dari Ma’had ke Ma’had: Catatan Perjalanan Dua Hari di Bone dan Sengkang (Bagian 1)