Selamat Datang, Rekah Raya Renjana

Namanya telah tersemat sejak ia berumur hampir empat bulan dalam kandungan. Saat saya masih terhuyung terhempas berkali bertahan menahan gejolak hormon yang perlahan mengubah tubuhku, pola makan, sekaligus ragam aktivitas yang saya kerjakan dan dia tentu berupaya terus bertahan.

Saat itu masih dua kata Rekah Renjana. Kata renjana adalah kata yang sejak dulu saya sukai. Dalam KBBI renjana berarti cinta yang besar, rindu, gairah, hasrat, nafsu atau birahi. Tanpa menegasikan makna yang mungkin membuatnya berkonotasi buruk saya tetap memilihnya menjadi namanya. Dan kata ini selalu kedengaran begitu cantik saat ia dinyanyikan dalam lagu Perahunya Monita "bawaku temukan seberkas cahaya bersama sejuta renjana" Pun saat Renjana menjadi salah satu tembang dalam project Daramuda yang dinyanyikan Danilla Riyadi.

Saat mendengar kalimat-kalimat tersebut saya berpikir Renjana ini seperti bunga yang bermekaran dan terus tumbuh. Dari situlah kata "rekah" muncul. Saat menyatakan ini pada anak-anak dan bapak komrad mereka langsung sepakat. Terlebih suar, dia sudah mendeklarasikan nama ini ke beberapa orang yang iseng menanyakan calon nama untuk adeknya.

Dia bahkan menulis nama Rekah saat diminta menggambar silsilah keluarga di sekolah. Kami tertawa tapi sungguh gambar itu menjadi harapan agar janin dalam kandungan saya akan terus tumbuh seperti yang kami harapkan dan kelak melengkapi kami dalam hari-hari sebagai keluarga.

Pemberian nama perempuan sebelum mengetahui hasil USG tanpa bermaksud melawan ketetapan Sang Maha. Juga sebenarnya adalah rapal doa yang tidak berhenti agar kehadiran anak dan saudara perempuan akan melengkapi cerita dalam keluarga kecil ini seperti yang selalu kami harap.

Maha Dan Suar pun punya harapan yang sama, mau adik perempuan. Maha jawabannya sangat jelas saat ditanya "mau tau saja rasanya kalau adik perempuan, kan kalau adik laki-laki sudah punya". Si suar tidak pernah memberi jawaban konsisten kenapa adiknya sebaiknya perempuan tapi dia sungguh berharap akan bertemu adik perempuan dan akan menobatkannya sebagai kakak.

Kami juga sebenarnya menyiapkan nama anak laki-laki tepatnya disiapkan kakak maha. "Bentang Samudera" itu namanya jika ia laki-laki.

Penantian rekah adalah penantian yang serupa drama panjang yang menurut saya penting untuk dituliskan. Dia bukanlah kehamilan serupa Maha Dan Suar yang dengan mudah saya lewati.

Kondisi badan saya yang terus menurun ditrimester awal hingga bulan ke lima membuat saya frustrasi. Saya merasa gagal mengontrol diri, merasa tidak mampu dan banyak hal psikis lainnya yang membuat saya selalu ingin menyerah.

Dukungan bapak komrad, maha suar, puang ana dan keluarga menjadi  pondasi kokoh yang menguatkan. Teman-teman pun memberikan sumbangsih yang tidak sedikit. Dan mendapatkan lingkungan yang suportif sebenarnya membantu saya untuk menjalani proses kehamilan ini menjadi lebih mudah.

Di bulan ke enam dan ketujuh saya mulai membaik. Saya mulai mengkonsumsi apa saja yang saya inginkan. Tapi tingkat nafsu makan saya tidak tergolong tinggi seperti ibu hamil kebanyakan. Di trimester akhir, saya mulai merasakan heartburn yang sungguh menyiksa. Ditambah backpain yang tiap malam menyerang. Saya menghabiskan malam dengan "dareke" (nda tau Bahasa indonesianya) Dan bapak komrad mengurangi banyak waktu kerja dan waktu istrahatnya demi menjaga agar saya tetap sehat dan nyaman.

Mungkin karena kondisi ini, Rekah yang lahir melalui operasi cesar Sabtu, 25 Januari 2020 kamrin kurang 65gram dari batas Berat Badan Normal. Hanya 2.435 gram. Dia lahir dengan status BBLR. Berat Badan Lahir Ringan, walau 2 minggu sebelum lahiran, USG mendeteksi dia sudah mencapai 2.600gram. Dan bapak komrad sungguh panik dibuatnya.

Saya yang baru keluar dari ruang operasi sayup-sayup mendengar penjelasan dokter, memanggil Ana dan berusaha untuk tetap berpikir positif dan belum setuju jika Rekah harus langsung diberi susu formula. Padahal bapak komrad yang memang selalu menyarankan yang terbaik pada ahlinya, yang saat itu adalah dokter anak, langsung bergegas ke minimarket membeli susu formula dan dot sekaligus.

Karena berkeras meyakinkan diri bahwa ASI saya akan mencukupi berat badannya, susu tersebut tidak diminum hingga hari ini. Tapi rencana tidak selalu berhasil. Adek Rekah baru bisa menyusu dengan baik setelah 2 hari lahir dan itu memicu penurunan beratnya, lagi. Hal tersebut walau menghawatirkan, tapi tidak menurunkan komitmen kami untuk tetap mengASIhi Rekah.

Iya, hampir lupa. Nama tengah "Raya" dipilih bapak komrad setelah banyak kata yang dinominasikan untuknya. Raya berarti besar. 

Kehadiran Rekah seperti halnya MahaSuar adalah berkah yang tak terhingga untuk kami sekeluarga. Lewat nama yang kami sematkan dalam diri mereka kami harap menjadi doa yang mengiringi mereka menjalani hari-harinya kelak.

Rekah Raya Renjana, kami harap tumbuh mekar menjadi besar dengan cinta, hasrat, dan gairah untuk menjadi sebaik-baik manusia. Amiin

28 Januari 2020
Harnita Rahman