Suar, Meditasi dan Dunia Sopo Jarwo
Setelah shalat magrib berjamaah, saya berinisiatif mengajak ibunya maha, maha dan Suar untuk bermeditasi. Seharian ini kami cukup dibuat letih dan puyeng dengan teriakan, tangisan dan permintaan si bungsu yang tenaganya seolah terus berlari seratus. Jadi saya pikir meditasi bisa jadi momentum untuk menenangkan diri masing2.
Suar yang tidak ikut shalat jamaah mengiyakan ajakan saya. Kami lalu membuat lingkaran kecil dan duduk bersila a la yoga. Meski awalnya Suar agak kesulitan tapi akhirnya dia bisa juga setelah berkali-kali mencoba diikuti teriakan-teriakan tambahan yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Selanjutnya, saya mengambil alih kendali. Setelah lingkaran kecil terbentuk dan semuanya telah duduk bersila, saya meminta semuanya menutup mata agar lebih berkonsentrasi. Setelah beberapa saat berkonsentrasi dan tak ada suara, saya meminta semuanya membayangkan kalau kami semua sedang berada di puncak gunung dan menikmati pemandangan. Semuanya masih mengikuti arahan saya dengan tetap menjaga konsentrasi. Sesaat kemudian, saya meminta semuanya membayangkan jika kami semua sedang berada di pinggir pantai dan sedang menikmati desir ombak kecil yang datang pelan.
Tak lama berselang, maha mengambil alih kendali. Dan belum lagi instruksi dari maha selesai, Suar menyela agar semua mengikuti instruksinya. Meski konsentrasi agak terganggu karena peralihan kendali yang tak mengikuti konsensus bersama, namun dalam sesaat konsentrasi dan fokus kembali terjaga. Dan kali ini dibawah instruksi Suar.
Ia meminta kami menutup mata dan meletakkan tangan terbuka yang saling merapat di depan dada. Kami mengikuti permintaannya sambil tetap berkonsentrasi.
Dengan pelan Suar meminta kami mengikutinya menuju dimensi yang seolah hanya dia yang tau dengan satu instruksi. Dan sambil menunggu arahan Suar, kami bertiga terus berusaha agar konsentrasi dan fokus kami tetap terjaga.
Dan akhirnya instruksi dari Suar terlontar pelan dari mulutnya yang selalu lucu kalau dia lagi tidur. "Bayangkan kita sedang berada di dunianya Sopo Jarwo."
Hahahaha....kami lalu makkala tappuara' sebelum akhirnya melanjutkan meditasi.
#issengkoSuardeh
1 Oktober 2017
bapakmahasuar
Suar yang tidak ikut shalat jamaah mengiyakan ajakan saya. Kami lalu membuat lingkaran kecil dan duduk bersila a la yoga. Meski awalnya Suar agak kesulitan tapi akhirnya dia bisa juga setelah berkali-kali mencoba diikuti teriakan-teriakan tambahan yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Selanjutnya, saya mengambil alih kendali. Setelah lingkaran kecil terbentuk dan semuanya telah duduk bersila, saya meminta semuanya menutup mata agar lebih berkonsentrasi. Setelah beberapa saat berkonsentrasi dan tak ada suara, saya meminta semuanya membayangkan kalau kami semua sedang berada di puncak gunung dan menikmati pemandangan. Semuanya masih mengikuti arahan saya dengan tetap menjaga konsentrasi. Sesaat kemudian, saya meminta semuanya membayangkan jika kami semua sedang berada di pinggir pantai dan sedang menikmati desir ombak kecil yang datang pelan.
Tak lama berselang, maha mengambil alih kendali. Dan belum lagi instruksi dari maha selesai, Suar menyela agar semua mengikuti instruksinya. Meski konsentrasi agak terganggu karena peralihan kendali yang tak mengikuti konsensus bersama, namun dalam sesaat konsentrasi dan fokus kembali terjaga. Dan kali ini dibawah instruksi Suar.
Ia meminta kami menutup mata dan meletakkan tangan terbuka yang saling merapat di depan dada. Kami mengikuti permintaannya sambil tetap berkonsentrasi.
Dengan pelan Suar meminta kami mengikutinya menuju dimensi yang seolah hanya dia yang tau dengan satu instruksi. Dan sambil menunggu arahan Suar, kami bertiga terus berusaha agar konsentrasi dan fokus kami tetap terjaga.
Dan akhirnya instruksi dari Suar terlontar pelan dari mulutnya yang selalu lucu kalau dia lagi tidur. "Bayangkan kita sedang berada di dunianya Sopo Jarwo."
Hahahaha....kami lalu makkala tappuara' sebelum akhirnya melanjutkan meditasi.
#issengkoSuardeh
1 Oktober 2017
bapakmahasuar
Komentar
Posting Komentar