...hidup yang kau tunggu..

Hidup adalah menunggu. Menunggu deringan alarm yang beruntun untuk kau dengar lalu kau matikan untuk tidur lagi. Menunggu jarum jam menunjuk angka-angka yang sudah terpatut dalam ingatanmu untuk sekedar membuatmu menjadi panik. Menunggu jemputan yang mengantarmu ke satu tempat untuk menunggu lagi. Menunggu jam pelajaran berakhir, menunggu dosen yang kau tau akan datang terlambat.
Tapi kau tetap menunggu...
Hidup adalah menunggu. Menunggu keputusan-keputusan kecil dan besar dalam hidupmu. menunggu air matamu tumpah saat terlampau lama tertimbun dalam dada lalu menunggu ia kering lalu tersenyum kembali. Menunggu seseorang yang tepat datang dalam hidupmu lalu menemanimu menunggu. Menunggu kelahiran, kedatangan, kepulangan, bahkan kepergian seseorang. Kita telah mahir dalam hal menunggu. Bahkan bersabar untuk menunggu sesuatu yang bahkan kita tahu tidak akan datang untuk kita.
Hampir dua minggu, aku di sini. Menemani maha sekolah. Menunggunya. Aku melihat pemandangan yang sama. Tempat yang sama. Berharap aku tidak akan berada di sini sampai berbulan-bulan. Ternyata tidak mudab bagi maha untuk mencintai sekolah barunya. Dan aku bertekad tidak ingin menyerah. Serepot apapun, maha tetap harus sekolah. Bahkan kemarin, ade suar terpaksa menemani di sekolah. Walau repot, aku adalah ibu yang keras kepala untuk beberapa hal.
Selama dua minggu ini, setiap menunggui maha, Aku sadar. Bahwa aku telah melewati banyak waktu untuk menunggu. Yah, sepertiga hidupku kuhabiskan untuk menunggu, selebihnya untuk tidur dan memikirkan apa lagi yang akan aku tunggu. Dan tahukah? Begitu alamiahnya kemampuan menunggu itu dalam diriku, aku baru menyadarinya setelah 29 tahun menunggu.
29 tahun. Dan aku belum lelah menunggu. Menunggui dua jagoanku bertumbuh besar dan semakin besar..menunggui hidupku yang semakin berjalan menua namun tak ingin kuhabisi sia-sia, menunggu kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang kami syukuri, menunggu kesedihan-kesedihan besar yang kami ikhlasi, menunggu kejutan-kejutan Sang Maha yang tak pernah berhenti menggelitik kemanusiaan kami. Aku tidak ingin berhenti menunggu. Sesuatu yang besar dan membahagiakan di masa depan adalah hal yang layaj untuk kau tunggu. Maka persiapkanlah bekalmu untuk menunggu. Karena jarum jam tak dapat kau halang. Tik..tok... ia berjalan tanpa mampu kau dulang. Namun begitu, usahlah berlari terlampau kencang, karena di sana ia juga sedang menunggumu. Nikmatilah setiap pagimu yang panik, karena   semua itu tidak akan terulang keesokan hari.

February 4th 2014
ibumahasuar

#menungguimaha

Komentar

Postingan Populer