Yeay, Maha Punya Hp Baru


Ini kali pertama nulis langsung di blog, biasanya di konsep dulu. Sebelum akhirnya memulai kata pertama sempat terpikir lagi untuk menuliskan kisah yang akan saya tulis ini besok pagi saja. Janji yang biasanya akan terus menjadi janji yang persentase terwujudnya sangat kecil. Dan seringkali hanya berakhir jadi semacam sesal yang menumpuk dan menyesakkan dada. Supaya rasa sesak itu perlahan-lahan bisa terobati akhirnya blog yang lama sekali kami tinggalkan ini akhirnya berani saya buka dengan janji akan menulis lepas saja tanpa berpikir panjang lebar seperti lazimnya saya. Dan itu yang seringkali jadi sebab hingga ide tulisan tak kunjung jadi tulisan utuh.

Ini cerita tentang kakak maha yang akhirnya diizinkan untuk memiliki hp sendiri. Jadi sejak maha mulai mengenal hp, dia punya cita-cita kelak bisa memiliki hp nya sendiri. Kami sepakat untuk mewujudkan keinginan maha itu tapi nanti saat ia tamat Sekolah Dasar. Beberapa minggu lalu, pembahasan soal ini kembali jadi pembahasan. Seperti biasa, untuk soal beginian inisiatifnya pasti dari ibunya maha. Menurutnya sepertinya maha harus memiliki hp lebih awal dari kesepakatan diawal. Salah satu alasan utamanya karena saat ini maha membutuhkan hp untuk sekolah daring. Jadi saat ini ditulis, sekolah masih menjalanan proses belajar mengajar secara daring sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Covid 19 alias Corona.

Usualan ini tentu disambut baik oleh maha yang memang sejak lama mengnginkan punya hp sendiri. Sebaliknya, Suar menganggap ide ini sebagai bentuk ketidakadilan. Katanya, "Ibu curang". Tapi setelah dipastikan jika hp milik kakak maha nanti juga bisa digunakan olehnya di hari-hari tertentu dan berbagai bujuk rayu lainnya, akhirnya ia takluk dan legawa menerima kenyataan jika kakak maha kan segera punya hp sendiri dan sekaligus rela menunggu masa yang nampaknya masih cukup lama untuk punya hp sendiri juga.

Sejak beberapa hari lalu, pertanyaan kapan pergi beli hp sudah mulai terlontar. Yang paling getol anehnya bukan dari kakak maha. Yup, tuntutan agar segera beli hp justru datang dari Suar yang notabene gak bakal jadi owner hahaha. Karena beberapa kesbukan ini itu, akhirnya tadi siang kami sekeluarga plus Puang Ana yang kemarin dulu bari datang dari Bone menuju gerai resmi sebuah merk handphone asala Tiongkok yang juga kami gunakan sekeluarga. Oh iya, Puang Ana sekalian mau traktir es krim di Papabon, jadi semakin semangat deh.

Sebelum azan zuhur berkumandang, kami menuju bank untuk narik duitnya kakak maha dari bank. Karena tabungan maha gak punya ATM jadi haru antri cukup lama. Oh iya, jadi untuk beli hp ini, maha menggunakan duit tabungannya sendiri. Dari bank langsung jemput adik Aira dan Puang Ana yang sudah menunggu di Asal Mula.

Setelah shalat zuhur dan makan mie goreng tanpa nasi, kami berangkat ditemani gerimis yang dua hari terakhir mengguyuri Makassar kala sore datang. Tujuan pertama kami tanpa babibu langsung menuju gerai penjualan ponsel di bilangan Jalan Pettarani yang tak jauh dari perempatan menuju Tol Reformasi. Salah satu jalur paling sibuk saat ini sejak proyek fly over di sepanjang Pettarani dimulai.

Setelah tiba di gerai yang kami tuju, akhirnya yang turun untuk memilih dan bertransaksi hanya ibu nhytha dan Puang Ana. Sebelumnya adik Suar berkeras mau ikut tapi berhasil kami halangi dan akhirnya ia tetap di mobil bersama saya, maha, Aira dan tentunya adik Rekah yang sedang pulas tidur.

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya ibu dan Puang Ana kembali ke mobil dan mengabarkan jika hp yang sesuai budget dan sesuai keinginan maha barangnya baru tiba nanti sore. Jadi Ibu hanya bayar separuh dari harga asli dan sisanya akan dibayar ketika hp diantarkan ke rumah. Meski terlihat agak kecewa, tapi maha dan juga Suar rela menunggu.

Agenda berikutnya tentu ke Papabon. Ini kali pertama sejak pandemi kami akhirnya bisa menikmati es krim Papabon di dalam tokonya. Biasanya untuk jaga aman, yang turun memesan dan membeli es krim hanya ibunya maha dan dinikmati didalam mobil. Namun tak seperti biasanya kami tak berlama-lama setelah es krim yang dipesan ludes. Anak2 dan kami berposes sebentar lalu cabut pulang karena Suar akan menghadiri undangan perayaan ultah mas owner bakso Malang yang sekompleks dengan kami.

Sebelum pulang ke rumah, adik Aira dan Puang Ana kembali diantar balik ke Asal Mula. Sampai di rumah Suar langsung ke venue ultah ditemani kakak maha dengan membawa kado yang dibeli Ibu saat singgah di Maxi sebelum tiba di rumah.

Hp yang ditunggu akhirnya datang setelah magrib. Seperti biasa kalo ada hp baru, yang bertugas bongka-bongkar, instal ini itu adalah ibunya maha. Saya mah nda mengerti dan juga malas...hehehe...Meski punya hp baru maha dan Suar tetap terikat dengan aturan ini itu. Soal waktu main hp selain untuk sekolah tetap ditentukan waktunya. Aplikasi atau game yang akan diinstal secara otomatis disetting harus melalui persetujuan ibunya maha. Dan beberapa aturan lain.

Dan seperti prediksi sebelumnya, yang paling antusias dan serasa jadi pemilik ya Suar. Dengan dalih macam-macam. Tapi malam ini mereka berdua bahagia sekali. Begitu juga kami yang selalu merasa bahagia yng terhingga jika anak=anak bisa tersenyum dengan keraja keras mereka.

Sambil nulis ini saya ditemani lagu-lagu Ardhito Pramono yang membahagiakan itu.

Selamat kakak maha, semoga dipergunakan dengan baik hp nya.

Bapak Bebi

Wesabbe, 11 Agustus 2020





Komentar

Postingan Populer