Selamat Ulang Tahun, Jack!
Sejak tahun lalu, kami sepakat
untuk mengikutkan maha ke Taman Kanak-Kanak (TK) tempat Mama (panggilan maha
untuk neneknya di Bone). Bersama Aira, adik sepupunya, setiap pagi mereka
mengenakan pakaian seragam TK yang kadang terlihat kebesaran dan melangkah
mengikuti Mama ke sekolah dengan langkah pasti. Setiap pagi saat mereka berdua
hendak ke sekolah selalu saja ada keributan-keributan kecil, mulai dari soal
maha yang telat bangun hingga soal seragam sekolah yang sudah kotor tapi masih
mau mereka pakai. Dan kalau seperti itu, cucuran air mata selalu menjadi akhir
cerita.
Namun, belakangan
keributan-keributan pagi hari itu perlahan-lahan tak terdengar lagi karena maha
dan akhirnya diikuti oleh Aira, tak mau lagi bersama Mama ke sekolah. Alasan
maha sederhana kalau ditanya kenapa tidak mau lagi ke sekolah, karena malas.
Hahahaha, saya membayangkan bagaimana kalau maha sudah baca Sekolah itu Candu
nya Roem Topatimasang atau School Is Dead nya Everett Reimer pasti ia semakin
punya alasan untuk memilih bermalas-malas dan tidak mempercayai lembaga yang
paling dipercaya banyak orang sebagai tempat meraih ilmu pengetahuan itu. Tapi
sepertinya kemalasan maha karena di sekolah terlalu monoton dan yang dilakukan
setiap hari selalu terus berulang dan memang membosankan. Tapi apakah semuanya
berhenti disitu? Tidak. Maha terus mencari tahu mengapa harus ke sekolah dan
mengorbankan tidur paginya.
Di suatu pagi saat maha baru
terbangun dari tidurnya, tiba-tiba saja ia mengajukan sebuah pertanyaan kepada
Ibunya. āKenapa kita harus sekolah, Bu?ā Seperti mahasiswa hendak ikut ujian
akhir yang tidak memiliki persiapan kecuali common
sense yang dimiliki semua mahluk bernama manusia, Ibunya maha memberikan
jawaban sekenanya yang kira-kira bisa dimenegerti maha. āKarena di sekolah kita
bisa bertemu banyak teman.ā Mendapat jawaban itu, maha lalu segera bergegas
hendak ke sekolah. āKalau begitu maha mau ikut Mama ke sekolah,ā minta maha
kepada Ibunya. Dan keributan pagi kembali mengusik pagi.
...............................
Yah, begitulah maha kini.
Tindak tanduknya semakin bervariasi. Ia semakin mau tahu banyak hal dan selalu
tak puas dengan jawaban a la kadarnya.
Dan saat kamu memberi jawaban seadanya atas pertanyaannya, maka ia akan memburumu
dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Kenapa bisa? Bagaimana itu? serta banyak tipe pertanyaan lainnya. Dan
seringkali maha begitu lihai merumuskan pertanyaan dengan menanyakan hal-hal
sepele yang tidak kami perhatikan. Dan saat seperti itu kami dituntut untuk
lebih kreatif menemukan jawaban-jawaban yang kira-kira bisa memuaskan dahaga
maha atas banyak hal.
Dengan umur seperti sekarang
maha juga tak bisa lagi diperlakukan seperti masa kecilnya dulu. Trik dan modus
operandi a la orang dewasa untuk
mengelabui anak kecil sudah sangat dihafalnya di luar kepala, jadi peri ngatan
untuk orang-orang dewasa didekatnya untuk jangan pernah mencoba mengelabuinya
dengan cara-cara usang. Untuk urusan memintanya meminum obat saat ia tak begitu
sehat misalnya, maha tak bisa lagi dikelabui lagi dengan memperlihatkan botol
kemasan obat yang disenanginya dan meminumkannya dengan obat yang lain. Ia sudah
kenal warna, bentuk dan rasa secara āfasih.ā
Tapi maha tentu tak berbeda
dengan banyak anak seusianya. Ia sangat ānakal.ā Objek kenakalannya tentu adalah
orang-orang yang paling dekat dengannya. Di luar rumah maha tak begitu
bertingkah, ia jago kandang. Adik Aira menjadi salah seorang yang paling sering
merasakan keisengan maha. Ada-ada saja yang dilakukan maha yang lalu membuat
Adik Aira menangis sejadi-jadinya. Aira misalnya sangat terusik jika maha
mengusik soal fisik atau kecantikan. Dan kelemahan ini diketahui benar oleh
maha, maka jika tiba-tiba mendengar Aira berteriak terisak berarti maha sedang
melancarkan aksinya. Dasar maha!
Selanjutnya, tentu Ibunya. Sepertinya
akhir-akhir ini orang yang paling sering merasakan kenakalan, keisengan dan
kemarahan maha adalah Ibunya. Dan ini sepertinya semakin parah sejak maha tahu
kalau sebentar lagi ia akan memiliki adik. Benar-benar ada-ada saja yang
dijadikannya sebagai sumber masalah yang akan membuatnya naik pitam. Dan setelah
itu, ia akan dengan leluasa mengekspresikan kemarahan tanpa alasan yang pasti
itu. Tapi jangan salah, maha juga sangat pandai membuat orang-orang
disekelilingnya yang akan marah akibat ulah nakalnya tiba-tiba tersenyum
renyah. Saat sadar orang-orang, terkhusus Ibunya, dia akan datang menampakkan
wajah paling manisnya dan segera meminta maaf. āIbu maafkan maha nah,ā āmanisnya
ibu deh,ā āmaha nda ulangi lagi, betul ini!.ā Dan begitulah maha akan
mengeluarkan jurus-jurus maut rayuannya dan selanjutnya sejuta kecupan mendarat
di pipinya.
Maha juga tau benar cara
menggembirakan orang-orang yang menyayanginya. Kemarin misalnya, tanpa tedeng
aling-aling tiba-tiba maha meminta kami menutup mata karena ia akan memberikan
kami hadiah. Dan saat kami menutup mata, ia datang mendaratkan ciuman hangat ke
bibir kami satu per satu. Ah, jagoan kecilku ini memang semakin keren!
..............................
Hari ini maha berulang tahun. Sejak
jauh-jauh hari ia meminta kue ulang tahun yang banyak coklatnya dan yang paling
penting harus ada gambar superhero diatasnya. Kami memutar otak untuk
mewujudkan keinginannya ini. Memesan kue yang berhias Green Lantern, Superman,
Batman, Hulk, Spiderman, Ben 10 sepertinya memakan banyak biaya, jadi kami
memutar otak dan akhirnya kutemukan ide. Sore sebelum perayaan ultah maha ku
donlot gambar semua superhero idolanya dan kucetak kemudian digunting dan
ditempelkan di batang lidi dan selanjutnya ditancapkan diatas kue ultah penuh
coklat yang ia pilih sendiri di toko kue.
Akhir-akhir ini, maha memang
begitu keranjingan dengan tokoh-tokoh superhero. Walhasil, semua barang yang ia
minta untuk dibelikan harus berhubungan dengan superhero, termasuk kue ulang
tahun ke 4 nya tahun ini. Di selembar kertas yang berisi gambar-gambar
superhero yang akan ditancapkan diatas kue ultahnya maha kuselipkan sepotong
kata yang kalau tak salah menjadi pesan neneknya Peter Parker, Thereās Hero in All of Us. Kami ingin
kelak maha tau bahwa siapa pun dari kita punya kesempatan untuk menjadi āpahlawanā
untuk orang lain. Pahlawan yang tak perlu tanda jasa, dan tak butuh tembakan
salvo saat hari akhirnya. Gelar yang akhirnya disematkan oleh semua orang kelak
karena mereka selalu berbahagia saat kita berada di sekitar mereka, meski kita
tak pernah sekali pun memohon penghormatan apalagi gelar semu atas semua
kebahagiaan yang telah terbagi dengan sederhana. Jadilah āheroā seperti itu,
atau kalau kelak kamu pun menolak konsep pahlawan yang kuajukan ini karena
bagimu āmanusia super telah mati,ā saya setuju-setuju saja toh kelak kita bisa
berdiskusi lebih jauh. Tapi yang paling penting untuk diingat, selalu lah
menjadi sumber senyum dan bahagia bagi siapa pun!
Oh iya, ini juga penting. Insya
Allah beberapa bulan kedepan maha akan punya adik baru. Pesanku, tak perlu
merasa cemburu atau diduakan. Cinta dan kasih sayang tetap akan Ibu dan Bapak
bagikan secara adil. Tak perlu berpikir untuk menyiapkan trik-trik baru untuk
merebut perhatian kami, karena kalian semua adalah sumber kebahagiaan kami,
jadi kami pun akan memperlakukan kalian berdua seperti layaknya sebuah
kebahagiaan diperlakukan. Santai bro!
...............................
Minggu kemarin, maha minta
dipanggil dengan nama Jack. Katanya, bosan dengan nama maha. Oke kalau begitu,
Selamat Ulang tahun, Jack!
Bapak Bebi
Kedai Buku Jenny, 4 Januari
2012
ngakak sendiri baca part terakhir, jadi sekarang maunya dipanggil Jack ya ! hahaha, nama yang keren!
BalasHapusselamat ulang tahun maha, eh selamat ulang tahun Jack! :D