28 Tahunku
Fase seperti ini selalu aku dapati dalam
perjalananku. Aku bukan sedang melakukan
refleksi akhir tahun seperti kebanyakan acara di tivi, aku hanya mencoba
mengingat apa yang biasanya kulakukan untuk buatku kembali berdiri.
Aku menyesali tidak mampu menikmati masa
kehamilanku kali ini. entah, hingga memasuki bulan kelima aku merasa tidak fit,
rasa malasku bertambah berkali-kali lipat dibanding sebelumnya. Aku bahkan
tidak bergairah melakukan banyak hal, aku hanya ingin tidur, dan tidur. Dan
membuatnya semakin sulit bagiku, karena itu tadiā¦aku sama sekali tidak
menikmatinya. Aku tidak mensyukuri kedaan itu, hingga membuatnya semakin parah.
Aku selalu menganggap itu semua hanya karena diriku yang kekurangan ide untuk
mengisi waktu. Aku menghukum diriku sendiri dengan tidak percaya bahwa semua
itu adalah muni bawaan bayi. Aku menghukum diriku dengan mempercayai bahwa aku
berada dalam fase buntu hidupku. Dimana semua ide menjadi usang dan tak mampu
dieksekusi oleh tubuhku.
Berkali aku mencoba memunculkan hal yang
bisa membuatku sibuk, melupakan semua rasa tidak nyaman ini. tapi aku selalu
tidak mampu. Buruknya lagi, aku mearasa seolah akulah yang memperparah semua
ketidaknyamanan ini. aku pernah merasa stag dalam satu titik. Tak ingin
berjalan, tapi itu selalu tidak lama. Hampir lima bulan dan aku sungguh muak
dengan semua ini. muak terhadap diriku dan semua pikiran burukku terhadap
dunia. Aku benci diriku yang pesimis melihat hidup.
Satu-satunya yang kusyukuri adalah maha
yang masih punya waktu untuk membuatku sibuk, berteriak menghadapinya dengan
kencang bahkan seringkali dengan amarah.
Aku benci dengan rasa benci yang kupupuk
sendiri pada diriku. Aku tidak suka semua ini. hal ini membuatkt tak mampu
menulis, tak ingin membaca, tak bisa merencanakan hal hal untuk English Home,
tak bisa melakukan rencanaku seperti yang kutulis dalam buku, aku tidak
tertarik sedikitpun untuk membaca apalagi untuk membuka hatiku menerima
nasehat-nasehat berbau motivasi. Aku jijik mendengarnya. Aku juga tidak
sepenuhnya konsern akan kehamilanku. Aku tidak bisa minum susu, minum vitamin,
atau apa saja yang memberikan faedah baik untuk janinku. Tidak seperti kali
pertama hamil,aku tidak bisa berlama-lama bersimpuh dalam ibadahku padaNya. Dan
yang buatku semakin kacau, aku seolah melalui semua ini sendiri. Thatās the
point. Padahal tidak kan, komrad??? You always beside me, donāt you?
Kuharap tulisan ini tidak membesar-besarkan
segala resahku.
28 des 12
Komentar
Posting Komentar