Dinner with Pasangan yang Sebentar Lagi LDR di Warung Maknani

Kamis malam saya menghubungi Ikrana via WA. Awalnya hanya nanya apa dia pernah ke perpustakaan UGM dan keterusan jadi sharing tentang beberapa aplikasi yang bisa bantu buat proses literature review. Tentu Ikrana yang share ke saya. Oh iya, Ikrana ini junior jauh banget di HI Unhas. Lupa saya dia angkatan berapa. Kayanya 2015 atau 2016 deh. Nah, sejak KBJ masih di Wesabbe, dia jadi temanpencerita. Teman pencerita ini sebenarnya nama untuk siapa saja yang bergiat dan menautkan dirinya dengan KBJ. Tapi klo nda salah tahun 2015, KBJ buat semacam Call for TemanPencerita yang mau belajar Bersama. Serupa program magang deh sederhananya. Nah, Ikrana itu gelombang kedua kalua nda salah ingat. Dia mulai aktif di program Teater Anak Ketjil yang saat itu mentas di Nipah tahun 2018. Setelah tu, dia cukup ama jadi desainer untuk konten media social KBJ. Tahun lalu dia lolos beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi magister di program studi Agama dan Lintas Budaya UGM. Selama di Jogja, ia ditemani uaminya, Aweks. Juga junior saya di HI Unhas. Awalnya ia hanya menemani istrinya, tapi sejak semester ini ia memutuskan untuk mengambil studi magister. Se jurusan dengan saya, Ilmu Politik. Di ujung chat, Ikrana memberi kabar kalau Senin (15 September), ia akan berangkat ke Eropa dan akan tinggal disana kurang lebih lima bulan untuk sebuah program yang ia lulusi. Kami bertiga lalu buat janji untuk bersua sebelum Senin. 

Sabtu pagi Ikrana memberi kabar kalau agenda dinner bersama akan diadakan di Warung Maknani. Warung ini berada di area LIBSTUD. Kantor Mas Farid Stevy. Ikrana sengaja memilih tempat ini karena jaraknya sangat dekat dari Klidon, tempat saya tinggal. Mereka tau saya agak terkendala dengan kendaraan. Jadi meski agak jauh dari kosan mereka, tapi karena mereka punya motor jadi akan lebih mudah. Setelah magrib, saya siap-siap dan berkabar ke Ikrana kalau saya akan berangkat ke lokasi nanti setelah mereka sudah tiba. Setelah isya, Ikrana berkabar kalau sekitar 15 menit lagi baru sampai karena mereka berdua mesti melewati kemacetan Kaliurang. Dan menjelang pukul setengah delapan malam, mereka tiba di Warung Maknani dan berkabar ke saya. Sekaligus mengirim daftar menu supaya langsung dipesankan sekalian. Saya memilih nasi, telur dan tempe. Oh iya, saya sebenarnya nda lapar-lapar amat saat hendak berangkat soalnya sebelum magrib saya makan malam karena lupa kalau bakal dinner bareng pasangan ini. 

Setelah menerima kabar, saya langsung memesan Gojek dengan titik jemput Warung Lotek Bu Hayu yang terletak di samping rumah. Tak sampai sepuluh menit saya sudah sampai di Warung Maknani meski sempat terlewat. Saat tiba, hanya duo pasangan itu yang sedang akan menyantap hidangan sederhana yang sudah tersedia di atas meja. Yang lainnya sepertinya karyawan di warung ini. Aweks meminta izin makan duluan saat saya sudah duduk di depan mereka berdua. Tempat makan malam ini jadi konek banget dengan situasi malam kemarin. Kami dan banyak orang sedang menunggu bagaimana keputusan FSTVLST terkait gonjang ganjing di Pestapora. Itu pula yang jadi bahan pembicaraan kami pertama. Dan kemudian dilanjutkan dengan beragam tema yang selalu dikaitkan sama pembahasan soal politik keseharian yang belakangan sedang sering banget saya baca. Pokoknya jadi sok serius pembahasan kami. Meski saat sedang mengulas gosip-gosip lama. 

Menjelang pukul 9.30, karena warung mau tutup, kami mengakhiri pembicaraan. Berfoto di salah satu spot Libstud lalu salaman khusunya ke Ikrana yang mau cabut Senin besok. Saya juga berjanji akan jadi menjagakan Aweks hahaha. Selamat sampai tujuan Ikra dan berbahagialah!

Malam Senin, Klidon, 7 September 2029

Panik mau presentasi apa besok

Komentar

Postingan Populer