Dibalik Inspirasi…

Aku percaya, inspirasi selalu bisa datang dari mana saja, kapan saja, oleh siapa saja. Untukku, biasanya dia datang tiba-tiba.

Seperti pagi itu,..
Suar telah berumur sebulan beberapa hari, sebentar lagi akan diakikah. Tidak seperti maha, suar membantuku menjalani masa-masa kedatangannya dengan mudah. Dia tidak begitu rewel, dan tidur nyenyak di malam hari. Untuk mendengar tangis lantang yang keluar dari mulutnya,aku harus sengaja membiarkannya menunggu lama saat lapar. Karena saat mandipun, hingga kini, ia tidak pernah menangis. Ia menikmati setiap tetesan air yang membasahi tubuhnya, menikmati pijatan tanganku di lekuk-lekuk tubuhnya. Tetangga di Bone bahkan penasaran mendengar suaranya. Tapi, pagi itu berbeda, letih, kantuk, bercampur menjadi satu. Saat itu, komrad baru saja tiba dari Makassar. Dan suar tidak juga tidur nyenyak. Matanya tidak bisa tertutup rapat. Aku dan komrad bergantian menggendongnya, menyanyikannya, atau apalah yang bisa membuatnya lelap. Dan kami menyerah, pagi datang bersama hujan yng rinai. Harusnya ini bisa menjadi pagi dimana tidur menjadi satu-satunya yang harus kuselasaikan. Tapi suar tidak mengizinkan, matanya terang, senyumnya riang.

Dan saat itulah, inspirasi datang. Tiba-tiba dua elemen penting dalam hidup berkoneksi dalam kepalaku. Kata dan irama. Kantukku tiba-tiba hilang, seperti jutaan sel-sel saraf di kepalaku sedang bekerja keras. Tanganku meraih ponsel, sesekali aku menggumamkan irama-irama, lalu kutanyakan pada komrad. “Bagus tidak? bagusji? bagus to?” dan dia yang masih di bawah pengaruh antimo hanya bisa membuka mata sedkit lalu mengangguk atao berucap pasrah, “iyya”. Tidak seperti biasa, aku akan menuntut komrad untuk mendengar dan mengiyakan karyaku. Tapi kali ini tidak. Hamper setengah jam, jari-jariku berhenti menekan tuts ponselku dan iramamulai sambung menyambung di  kepalaku. Dan terciptalah karya pertamaku untuk suar_ sebuah lagu untuknya.

Aku begitu senang, karena sejak kelahirannya, aku berusaha merangkai puisi untuknya, tapi tak juga bisa. Dan insprasi mengetuk kepalaku pagi itu dan menghadiahiku lebih. Terasa sangat special, karena ini adalah gubahan lagu pertamaku. Dan kepuasanku, terhenti saat gubahan lagu itu kudendangkan untuk suar, dan maha mulai menghapalnya. Saat kukirim pada komrad via dunia maya, komrad memberikan komentarnya. Bahwa aransemennya terlalu Sarasvatilah, beberapa nadanya monotonlah, dan anehnya aku tidak merasa jengkel dengan komentarnya, padahal biasanya aku akan reaktif. kalau aransemennya Sarasvati banget, bisa jadi iya, toh aku adalah penggemar karya-karya mereka. Kalau monoton, mungkin juga iyya, tapi aku tidak berhenti berbangga akan diriku dengan yang semua yang kuciptakan pagi itu.

Liriknya seperti ini,

Seperti suar…
Menunjuk jalan…
Menabuh kelam…
Pancarkan terang….

Hujan berdenting di awal pagi
Matamu berpendar tak lelah letih
Senyum tangismu silih berganti
Tinggalkan malam dengan tak pasti

Janji dan dan asa dalam genggaman
Berderap tak lupa bersama zaman
Bakarlah dunia yang keji kejam
Belia pagi kan datang benderang…

Suar Asa Benderang, nama yang diberikan untukmu sedikit banyak bisa diterjemahkan lewat lagu ini. Ibu  akan ingat bahwa pagi itu, saat inspirasi datang berlomba mewujud dalam lagu, saat itu pula ibu mulai menitip banyak harapan padamu dan juga pada kakak maha_ yang kamu tahu, selalu merasa bahwa namamu lebih keren daripada namanya. Hahahaha! Tapi, kalian akan tahu betul! Jangan pernah memaksakan diri, ibu bilang hanya menitip, kita bisa meraihnya dan mempelajarinya sama-sama. Karena di zaman kalian  kelak, mungkin semua akan tampak berbeda. Semoga waktu memperkenankan.

Hampir ibu lupa, bapak memberikan lirik ini pada Om Juang untuk diaransemen, tentunya dengan persetujuan ibu. Katanya sudah jadi, dan kami penasaran ingin mendengarnya. Tapi tetap saja, lagu versi ibumu, akan tetap ibu nyanyikan untukmu. It’s yours.

http://www.youtube.com/watch?v=ldSgVjhg_p8

Ibu Nhyta
July 8th, 2013

Komentar

  1. subhanallah... salam kenal kak. saya suka baca tulisan kaka.

    Rima Unifa.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer