Maha bertanya tentang Tanah Indah

Salah satu alasan mengapa hidup ini terus punya cara untuk membuat kita takjub karena terlalu banyak tanda tanya dan teka-teki yang belum terjawab dan terkuak. Bahkan pertanyaan-pertanyaan yang telah ada sejak peradaban homo saphiens dimulai hingga kini masih terus dipertanyakan dan meski telah banyak jawaban yang dilahirkan. Dan memang seperti itu, tanya dan jawab adalah bagian penting dari rotasi yang bernama kehidupan ini.
*
Sejak masih kecil maha, jagoan kecilku yang pertama, telah akrab dengan Jenny. Awalnya, Jenny kuperkenalkan kepada Ibunya. Beberapa lagu hasil unduhan kukirimkan kepada Ibunya maha. Setelah didengar dengan seksama, ia tertarik dengan berbagai alasan. Salah satunya karena lirik didalam lagu-lagu Jenny sangat sarat makna dan alasan-alasan itu ia tulis di blog keluarga kecil kami. Nah, selanjutnya Jenny diperkenalkan Ibunya kepada maha. Selain memutar lagu itu setiap pagi saat memulai aktivitas, Ibunya yang memiliki suara yang merdu sering menyanyikan beberapa lagu untuk maha. Paling sering lagu maha Oke. Bagi maha, lagu ini khusus dicipta untuknya. Dengan lidah yang belum bisa menyebut huruf R, maha akan menimpali dan berteriak keras “maha oce, maha oce”...hahaha...
Di kamar kami juga telah lama tertempel poster yang bergambar awak FSTVLST yang berlatar putih. Sesaat setelah poster itu kutempel di dinding tripleks kamar, maha bertanya “Papa Bebi, ini Jenny?” Dan saya mengangguk membenarkan. Selanjutnya, ia mulai bertanya satu per satu nama orang yang berada di poster itu. Saya memperkenalkannya satu per satu, dan setelah itu maha paling ingat dengan gambar Oom Farid. Selain karena pernah menulis surat untuk maha dalam buku bertajuk maha tanpa huruf kapital, maha juga sudah pernah bertemu langsung dengan Oom Farid saat bersama Ibunya ke Jogja menghadiri acara wisudaku. Dan begitulah, maha sepertinya telah menganggap jika Jenny adalah bagian dari keluarganya bahkan disaat usianya masih dalam kategori balita.
Kini maha telah berusia 4 tahun dan belum genap sebulan ia barusan punya adik baru. Di tahunnya yang keempat ini, maha mulai menunjukkan banyak perkembangan yang sering kami –sebagai orang tuanya- tak prediksi. Dari mulut yang imut itu, ia seringkali memproduksi kata bahkan kalimat yang entah dari mana ia temukan. Suatu waktu saat sedang berkendara motor bersamaku, tiba-tiba ia bertanya “Papa apa itu imajinasi?” Saya tentu tak bisa langsung memberikan jawaban yang langsung bisa memuaskan. Dan jika seperti itu, ia akan terus memburu hingga ia puas dengan jawaban yang kita berikan. Tentang imajinasi ini, sepertinya maha sangat terpengaruh dengan lagu yang beberapa waktu lalu sering ia dendangkan. Ingat lirik ini “siapa yang membutuhkan imajinasi jika kita sudah punya televisi.” Yup, lagu milik Melancholic Bitch yang dinyanyikan oleh anak berumur 4 tahun.
Kebiasaan maha bertanya memang sering memusingkan banyak orang, termasuk Om-om dan tante-tantenya di Kedai Buku Jenny tempat kami menetap beberapa bulan ini. Dan kemarin malam maha kembali berulah tapi kali ini di Bone –kampung halaman istriku- saat saya tidak bersama mereka. Jadi semalam Ibunya maha mengirimkan pesan pendek ke saya. Isi pesannya “beritahu Oom Farid, siap-siap lirik lagunya diubah sm maha. Dr tadi dia nyanyikan Tanah Indah versi maha...hahaha” Segera pesan itu kusampaikan ke Oom Farid via inbox FB dan seperti yang kukira Oom Farid tertawa terbahak-bahak dan balik bertanya bagaimana lirik Tanah Indah versi maha. Kembali kutanyakan ke Ibunya dan segera dijawab kalau semalaman maha bernyanyi lagu tanah Indah Untuk Para Terabaikan, Rusak dan Ditinggalkan dengan versinya. Jadi lirik Tanah Indah semua diubah dengan bertanya, kenapa menetes kencang?  apa yang dibakar? Dan semua lirik dilagu itu diubahnya menjadi pertanyaan. Dan dia melakukan itu sambil mendendangkan nada-nada Tanah Indah yang begitu dihafalnya. Kubayangkan ia bernyanyi lantang dengan menirukan gaya panggung Oom Farid seperti yang ia liat di beberapa file video yang sering kuputar. Hahahaha........
*
Pagi ini, saya kembali memutar lagu Tanah Indah Untuk Para Terabaikan, Rusak dan Ditinggalkan dan kembali bertanya tentang banyak hal yang sering lupa kutanyakan. Di akun twitter Kedai Buku Jenny kutulis “siapa nih teman pencerita yg mau diajak terbang bersama ke tanah indah untuk para terabaikan, rusak dan ditinggalkan? Dan saya rindu Jogja.

Yup, kami datang!

Belia Pagi
Makassar, di Penghujung Mei

Komentar

  1. hahaha.. rindu jogja, rindu jenny/fstvlst,.. sama mas, anak saya yang masih berusia satu tahun (rafli namanya) juga sering kami dengarkan lagu2 dri jenny/festivalist... slam hangat utk maha dri om gerry di balikpapan.

    BalasHapus
  2. iya mas Gerry nanti salamnya ta' sampaiin sm maha...salam juga buat rafli...sapatau ke makassar sy dikabari ya biar bs ketemuan...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer