Maha dan Kejutan dari C'mon Lennon di Akhir Minggu



Bersiap-siaplah untuk kejutan-kejutan yang datang menghampiri karena ia mungkin hanya datang sekali dan tak akan terulang lagi!
*
DUA tahun lalu –di Jogja tentunya- oleh seorang kawan saya diperkenalkan dengan satu band asal Jakarta, C’mon Lennon. Band ini terbentuk di tahun 2000-an awal dan kemudian membubarkan diri 3 atau 4 tahun kemudian. Di waktu yang sangat singkat itu band ini hanya merilis satu album, Ketika La La La. Album ini kalau tak salah beberapa waktu lalu di re-package dalam bentuk piringan hitam oleh Kaimana Record milik basis White Shoes & The Couples Company.
Di album Ketika La La La ini, saya paling tertarik dengan lagu Sudahkah Kamu Minum Obat. Tentu tanpa mengurangi rasa takjubku dengan nomor-nomor andalan seperti Aku Cinta Jakarta, Kelinci Jantan dan Ketika La La La. Alasan menyukai lagu Sudahkah Kamu Minum Obat sebenarnya sederhana dan berhubungan dengan jagoan kecilku yang selalu tak senang minum obat saat dia sedang tidak sehat. Saya membayangkan menyanyikan lagu itu dengan gaya kocak di depan si kecil sambil membujuknya minum obat. Dan alasan menyukai lagu ini kutulis dan diposting di blog ini –kemudian masuk menjadi salah satu tulisan di buku Maha Tanpa Huruf Kapital yang kami jadikan sebaagai kado ulang tahun jagoan kecilku- dengan judul Minum Obat, C’Mon Lennon dan Jagoan Kecilku.
*
DI akhir minggu kemarin, maha terserang sakit. Tubuhnya panas dan suaranya ikut hilang. Tapi semuanya masih dalam kadar yang tak mengkhawatirkan jadi kami hanya memberinya obat yang selalu tersedia di rumah. Tapi masalahnya maha selalu tak bisa diajak berkompromi saat kami hendak memintanya minum obat. Dan semakin kesini, maha sangat lihai menyatakan ketidaksetujuannya secara tegas. Dan kalau begitu kami tidak bisa memaksa. Pilihan satu-satunya adalah memutar otak mencari strategi alternatif agar ia bisa segera menenggak obatnya ketimbang memilih untuk mengambil tindakan-tindakan konfrontatif yang hanya akan memperburuk kondisi.
Saat maha mulai terserang sakit akhir minggu kemarin, kebetulan bertepatan dengan event yang Kedai Buku Jenny adakan tiap bulan, KBJamming. Dan itu berarti banyak teman-teman yang datang dan pasti menggodai maha, lalu mendapati maha tak memberi respon apa-apa dengan muka sayu dan tak mau lepas dari gendonganku atau ibunya.
Tapi ada yang istimewa di akhir minggu kemarin itu. Maha mendapatkan kado istimewa berupa ajakan untuk minum obat agar segera sembuh. Bagaimana tidak istimewa, maha secara khusus dinyanyikan lagu Sudahkah Kamu Minum Obat oleh salah satu personil C’mon Lennon, Harlan Boer. Sebelum mulai bernyanyi, Harlan berujar kalau lagu ini khusus untuk maha yang lagi sakit dan semoga cepat sembuh. Saya yang sedang menggendong maha dan berada tepat di belakang Harlan yakin benar kalau lagu yang akan dibawakan adalah salah satu lagu kesukaanku di album Ketika La La La yang fenomenal itu. Dan selanjutnya, saya ber sing along bersama yang lainnya. Selain Sudahkah Kamu Minum Obat, Harlan juga membawakan beberapa lagu dari EP nya seperti Kiri ke Kanan, Jajan Rock dan Please Please Please Let Me Get What I Want milik The Smith dan bersama band Makassar Kicking Monday mengcover lagu Selatan Jakarta milik WSATCC.
Oh iya, jadi beberapa jam sebelum KBJamming dimulai, Harlan minta gitar katanya mau latihan untuk lagu yang akan dibawakannya. Gitar yang kami beri lalu ia bawa di rumah sebelah –rumahnya Aswin tempat ia nginap. Wah, lagu apa nih yang bakalan dia bawakan sampai perlu latihan segala, begitu pikirku. Tak lebih dari setengah jam Harlan sudah kembali dan katanya latihan sudah selesai. Benar-benar tak pernah terpikir kalau lagu yang dimaksud adalah Sudahkah Kamu Minum Obat. Sepertinya Harlan sempat membaca tulisanku tentang lagu ini di buku Maha Tanpa Huruf Kapital –yang mudah-mudahan segera akan diterbitkan kembali- itu, karena sebelumnya saya memang sempat melihatnya membaca buku itu. Nah tentang latihan itu, jadi menurut Harlan chord lagu itu dulu dibuat oleh sahabatnya jadi dia harus mengingat-ingat lagi sebelum memainkannya.
Akhir minggu kemarin, Harlan Boer -yang pernah menjadi personil di The Upstair dan terakhir menjadi manajer Efek Rumah Kaca- berada di Kedai Buku Jenny dan menjadi pembicara bersama Fami Redwan (The Hotdogs) dalam diskusi Membincang Dokumentasi Skena Musik Makassar.
*
Akhir-akhir ini, saya selalu berusaha untuk selalu menyiapkan diri dengan kejutan-kejutan yang akan datang menghampiri. Tapi yang berbeda dari sebelumnya, karena kini kejutan-kejutan itu selalu diawali dengan usaha untuk memenuhi prasyarat hingga ia benar-benar bisa menghampiri dan bukan sebaliknya hanya menunggu pasrah dan terus berharap lebih. Dan semua itu benar-benar membahagiakan. Selalu, bahagia itu sederhana!

Kedai Buku Jenny
11 Mei 2013

Komentar

  1. aih, bahagianya jadi MAha...dapet kejutan sekeren ini... hiii ikut senang!! :)

    oh iya, lekas sembuh Maha :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer