..dibalik kue...

Aku tidak tahu, apa yang tiba-tiba menggerakkanku hingga mebulatkan tekadku untuk membuat kue lebaran. Padahal, hampir semua orang tahu, bahkan komrad pun yakin aku bukan ahli dalam semua hal yang berurusan dengan dapur. entahlah, hanya saja aku merasa begitu bertekad melakukannya. Dan tidak tanggung-tanggung, aku akan membuat kue lebaran. Kue yang akan kusuguhkan pada tetamu yang datang ke rumah. 
Setelah mendownload beberapa resep kue kering, semalam aku menuju toko membeli semua bahan-bahan kue yang telah kucatat lebih dulu. Rencananya, aku akan membuat 4 jenis kue.
Pagi tadi, aku menyiapkan semua bahan. menyeertakan resep kue di sampingku dan sesekali menoleh dan memperhatikan cara membuatnya. Kumulai dengan kue coklat berbentuk bintang.
Kue kedua masih kue coklat, tanpa mentega, namanya kue macaroon. 
kue macaroon
kue bintang coklat
Kue selanjutnya harusnya jadi nastar. Tapi, karena tidak ada slai dan mama tidak bisa membuatnya lagi, saya melakukan  improvisasi. Tapi hasilnya tetap enak. 
kue nda ada judulnya
Kue ke empat adalah kue favoritnya maha dan aira. Lidah kucing rainbow (hahaha…terserang wabah rainbow).  Karena pewarna makananku hanya tiga, jadinya bukan rainbow, tapi lidah kucing traffic light_merah kuning, hijau. Sejak hasil pertama panggangan, maha dan aira bolak-balik memintanya. Selain karena teksturnya yang ringan, warna-warni itu begitu memikat mereka. Padahal, bentuknya tidak karuan. Hehehe..maklum pemula. Kue terakhir kue putri salju, sepertinya kue ini ada di tiap rumah deh. 
"traffic light" lidah kucing yg sudah jadi
ini yang belum dipanggang
 

Karena ini adalah pengalaman buat kue pertamaku, yang langsung kutangani sendiri, aku merasa sangat bahagia. Bahagia rasanya saat semua kueku dicicipi dan semua bilang rasanya enak. Bahagia  rasanya saat hasil buatanku disukai orang, khususnya oleh si jagoanku yang biasanya sangat jujur menilai karyaku. enak ya enak..jelek ya jelek. Dia akan mengatakannya dengan jujur dan kejam.
Tradisi buat ini, adalah salah satu tradisi menyambut gegap gempita lebaran. Walau di satu sisi, aku tidak menyukainya karena terkadang kita berlebihan menyambutnya, menghabiskan uang, memuaskan hasrat beli dan beli, tapi di sisi lain, aku tidak senang jika lebaran menjadi hal yang biasa-biasa saja, tidak ada sensasi berkumpul bersama saat membuat kue, karena semuanya bisa dibeli. Dulu, kami berkumpul di satu rumah saat membuat kue, di sini, di rumah Puang Maryam, atau di Cina, di rumah nenek dan dikomandoi oleh Puang Beda, chef  keluarga ini. Tapi sekarang tidak lagi, saat semuanya merasa itu menjadi hal yang merepotkan dan melelahkan. Tradisi membuat kue adalah tradisi yang tiba-tiba hilang sejak tiga tahun lalu di rumah ini. Tepatnya, setelah mama mengangkat tangan tidak mampu melakukannya karena harus menjaga dua cucunya yang pasti ikut menjerumuskan diri dalam kegiatan tersebut. Dan sejak mami Heri, tidak lagi bisa membagi waktunya untuk melakukannya karena urusan kantor yang begitu banyak dan lebih mudah jika membelinya saja. pastinya enak dan jauh dari kata "repot". 


Terlepas dari semua itu, dibalik kue-kue ini, aku ingin mencapai bebeberapa hal untuk diriku. Sejak berkeluarga aku punya banyak targetan. Aku harus bisa menjahit, bisa menyulam, bisa merajut, bisa membuat kue dan bisa memasak. tepatnya, aku ingin mengajarkan kehidupan tidak serba instan pada anak-anakku kelak, corak kehidupan yang semakin lama semakin disenangi banyak orang. Dan dengan bantuan banyak orang, aku sudah bisa melakukan  keempatnya. Walalu belum ahli, tapi aku terus belajar untuk mengasah kemampuanku. Untuk masak memasak, entah kenapa aku belum bisa mendapatkan feelnya. Tapi, aku akan terus berusaha. Semangat..semangat..semangat!!!

Eh untuk kalian yang sejak dulu meragukan kemapuanku , dengan bangga kuundang kalian mencicipi kueku..teman2ku di SMU..Imran, Ahnis, Dau’. Keluargaku di rumaHi… Wawan Gilo, Rusdin, K Jez, Acong, dan saudaraku di TKU Hasbi, Onil, Dul, K Zuhdi,K Fail dan semua yang pernah  “meremehkanku”. Aku dengan bangga membuat ini untuk kalian juga. Datang ke rumah na, jangankana air..se sudah bikin kue 5 toples. Hahahahahaahhahahahahah #bangga


Ibu Nhytha
8 Agustus 2012
#masihbrasabangga
  

Komentar

Postingan Populer