Maha dan Cerita Ramadhan di Bone

Beberapa hari sebelum Ramadhan saya memutuskan untuk menemani Mama’ dan Bapak Ci’ pulang ke Bone karena saya ingin menemani mereka. Kata Mama, dia selalu kesepian saat Mami bekerja dari pagi sampai sore. Saya juga ingin menghabiskan waktu satu bulan penuh Ramadhan di Bone, yang berarti  kali pertama Ramadhan saya lalui tanpa Ibu dan Bapak.

Sebelum berangkat ke Bone saya dan ibu sudah berdiskusi tentang proses pembelajaran saya selama Ramadhan di Bone. Kami memutuskan beberapa hal yaitu menghafal juz 30, membuat komik, dan menggambar semua menu buka puasa setiap harinya. 


Menghafal juz 30. Ini saya sepakati karena saya sebenarnya sudah mau menghafal 1 juz penuh dari dulu tapi tidak pernah dapat waktu yang tepat, karena sekarang saya homeschooling jadi saya memutuskan untuk menghafal di bulan Ramadhan tahun ini. Saya memulainya sejak hari pertama Ramadhan. Di minggu pertama, saya mulai menghafal antara jam 9 atau 10 dan selesai di jam 12/ Kalau surahnya gampang dan lancar, 2 sampai 3 jam itu cukup tapi jika surahnya panjang biasanya saya membutuhkan 2 hari untuk menghafalnya. 


Menurut saya surah yang paling susah saya hafal adalah surah Ad Duha  walaupun surahnya pendek tapi tidak tau kenapa. Di hari saya menghafal surah itu mungkin saya capek sekali karena saya susah sekali menghafal surah itu, saat sudah hafal semua ayatnya saya pasti lupa beberapa ayat saat menyetor surah ini ke Mama dan karena sudah capek dan menyerah saya baru lancar di keesokan harinya. Surah termudah yang saya hafal adalah surah As syarh saya cuma memerlukan 14 menit untuk menghafal surah ini dan karena surah ini juga pendek sekali jadi mudah menghafalnya.   


Di minggu ketiga Ramadhan,  saya mulai sering tinggal di masjid setelah solat subuh hingga pagi bersama Mama’ dan adek Aira. Jadi,  saya menghabiskan waktu di masjid sambil  menghafal setelah sholat subuh selesai. Kedatangan adek Aira sangat membantu proses saya menghafal. Dia adalah Hafidzah, penghafal Qur’an sejak SD, dan sekarang dia sedang menuju menghafal 10 juz. Adek Aira biasanya membantu saya misalnya saat mama tidur atau capek saya akan menyetor ke Adek Aira atau misalkan saya lupa salah satu ayat dari surah yang saya sudah hafal karena lagi tidak memegang Al Qur’an dan malas gerak saya biasanya tanya ke Adek Aira ayatnya. Walaupun dijawab dengan baik, tapi setelah ditanya berkali kali dia akan jengkel lalu menyuruh saya melihat ayatnya di Al Qur,an. Saya juga sering menanyakan saran ke adek Aira cara menghafal  Al- Quran lebih cepat dan lebih fokus.


Bukan hanya menghafal, sejak adek Aira datang, saya sudah punya teman yang bisa saya temani bercerita tentang apapun. Kami lebih sering membahas tentang film horor, drakor, atau cerita ceritanya di pondok yang selalu membuat saya tertawa. .         


Ada hari hari dimana saya capek sekali jadi saya meminta izin ke ibu untuk tidak menghafal setiap hari sabtu dan minggu tapi kadang juga saya bolos menghafal karena merasa malas dan capek. Setelah satu bulan walaupun tidak penuh setidaknya saya sudah merasakan rasanya menghafal dan jujur menghafal itu melelahkan karena kita harus selalu fokus dan tidak boleh terdistraksi. Kalau terdistraksi sebentar saja biasanya saya langsung lupa 1 atau 2 ayat yang sudah saya hafalkan.  Dan jika hal ini terjadi saya biasanya langsung marah ke diri saya sendiri. Menurut saya, kesabaran dan konsisten sangat penting. 


Proses ini membuat saya lebih menghormati dan kagum kepada semua penghafal Al-Quran, seperti adek Aira dan teman-teman diluar sana yang sudah menghafal 30 juz. Mereka bahkan tahu tata letak ayat ayatnya. Pokoknya semua penghafal, semoga kalian semangat terus.


Selanjutnya pembuatan komik, sayangnya yang satu ini belum selesai. Saya susah sekali mengatur waktu. Menggambar komik biasanya saya kerjakan setelah menghafal, mengaji, sholat. Dan biasanya saya langsung istirahat entah main hp atau nonton tv. Tugas ini, selalu saya tunda hingga hari ini.


Menggambar menu buka puasa seharusnya saya kerjakan 30 hari penuh. Tapi, saya hanya menyelesaikan 14 hari. Tugas ini membuat saya tahu lebih banyak tentang bahan bahan makanan khususnya yang Mama pakai untuk menu menu buka puasa. Mama dan Ibu punya banyak perbedaan dalam memasak dan menyiapkan menu berbuka puasa.


Mama biasanya sudah menanyakan “ Mau buka apa nanti? “ ke saya  setelah pulang dari sholat dzuhur, lalu dia pergi ke dapur dan beraksi.  Mama menyiapkan makanan yang porsinya pasti lebih banyak bahkan jika di rumah cuma empat orang. Karena makanannya kebanyakan, sisa makanan yang tidak habis saat buka biasanya kita habiskan saat sahur.


Sementara Ibu biasanya menanyakan “ Mau buka apa? “ paling cepat 3 jam sebelum berbuka dan ibu pasti memasak porsinya pas untuk kita berenam. Mama juga biasanya memasak banyak menu. Tapi mereka punya persamaan yang sama yaitu semua masakan mereka menggugah selera. Gammi carakkonya Mama menjadi menu favorit saya sepanjang Ramadhan tahun ini. Gammi carakko adalah makanan yang terbuat dari ikan teri kering, jeruk purut, dan garam.


Saya sadar bahwa di Bone di sekitar rumah Mama, setiap sore mungkin tidak setiap sore tapi bisa dibilang sering, mereka saling berbagi makanan untuk berbuka jadi beberapa sore saya disuruh Mama untuk mengantar makanan atau minuman ke rumah tetangga. Dan sebaliknya, Tante Use juga selalu memberikan kami kue atau gorengan yang dia buat sendiri.  Menu favorit saya dari tante Use’ adalah risolesnya.


Setelah tinggal di Bone selama 1 bulan lebih, saya belajar beberapa hal seperti konsisten akan sesuatu itu susah sekali karena kadang kita terdistraksi ke hal hal yang mau kita lakukan. Sampai sekarang saya masih belajar untuk konsisten saat mengerjakan sesuatu. Utamanya menghafal.  Sekarang saya lebih menghargai penghafal Al Qur'an dan tidak lagi berani mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu mudah. 


Di Bone juga saya mendapatkan teman teman baru yang saya temui saat tarawih. Setelah berkenalan dengan mereka, setiap ceramah sebelum tarawih saya tidak bosan lagi karena saya sudah punya teman diajak bercerita. Saya juga merasa lebih mandiri karena harus mengatur waktu saya sendiri setiap harinya. 


Saya juga belajar untuk bersyukur atas apa yang saya dapat karena kita tidak pernah tahu mungkin orang lain tidak  mendapatkannya sebanyak yang saya dapatkan, THR maksud saya  


Semoga tahun depan saya bisa lagi tinggal satu bulan penuh di Bone dan bisa belajar lebih banyak lagi hal baru.


Mahatma Ali El Gaza

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer