PSM Makassar dan Mengapa Perlu Merayakannya

https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-4655048/
psm-juara-piala-indonesia-persija-selamat-ya
Selasa, 6 Agustus 2019 akan menjadi salah satu hari yang akan terus dikenang oleh warga Sulawesi Selatan, khususnya oleh mereka yang tak pernah lelah berharap dan berdoa serta mendukung sepenuhnya untuk mengembalikan kejayaan PSM Makassar sejak terakhir kali mengangkat trofi juara 19 tahun lalu. Di hari itu, PSM Makassar berhasil menumbangkan klub ibu kota Persija Jakarta dan sekaligus memenangkan trofi Piala Presiden 2018-2019.

Kemenangan yang telah lama dinantikan ini tentu dirayakan dengan gegap gempita di seantero Kota Makassar. Para pendukung yang datang dari berbagai kalangan usia, profesi dan status sosial sama-sama merayakan pencapaian ini dengan caranya masing-masing. Mulai dari yang paling senyap dengan memenuhi timeline media sosial dengan berbagai ekspresi kemenangan hingga yang paling hingar bingar dengan berpawai di beberapa ruas jalan protokol Kota Makassar. Semuanya dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan atas kemenangan dan sekaligus ekspresi cinta terhadap klub kebanggaan PSM Makassar.

Perayaan kemenangan ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk membangun ruang ingatan (places of memory) tentang PSM Makassar bagi kita dan generasi mendatang. Karen E. Till dalam A Companion to Political Geography menjelaskan bahwa upaya untuk membangun koneksi dengan sesuatu atau seseorang di masa lalu biasanya dilakukan dengan menciptakan ruang ingatan yang akan menghasilkan memori sosial (social memory) dalam masyarakat. Ruang ingatan tersebut juga mencakup nilai-nilai atau gagasan yang melekat dalam diri sesuatu atau seseorang yang dikenang. Nilai dan gagasan tidak hanya akan terus diingat namun sangat mungkin menjadi inspirasi, identitas atau etos yang melekat pada sebuah generasi dan terus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Ruang ingatan ini bisa berbentuk fisik seperti museum, patung, bangunan bersejarah, konser musik, klub olah raga atau sebuah peristiwa  yang terus diglorifikasi.

PSM dan Ruang Memori

Bagi para pendukung dan pencintanya, PSM Makassar tentu melampaui hanya sekadar sebuah klub sepak bola biasa. Ia sebaliknya adalah sebuah ruang memori yang darinya kita akan terkoneksi tidak hanya dengan sejarahnya namun lebih jauh dengan semua etos dan nilai yang telah lama melekat dengan si Juku Eja.

Dari dan bersama PSM Makassar kita diingatkan tentang pentingnya integritas dan kejujuran dalam setiap upaya mencapai sesuatu. Beberapa waktu lalu, saat persepakbolaan nasional kita diterpa dengan berbagai isu miring terkait pengaturan skor (match fixing) hingga mafia bola, kita benar-benar dibuat bangga saat klub yang kita cintai itu berteriak lantang lebih baik menolak memenangkan kompetisi jika mesti ditempuh dengan cara-cara yang tak berintegritas. Sontak seluruh kita ikut berteriak mendukung dan mengamini sikap itu.
Dari PSM kita juga belajar tentang sebuah etos yang menjadi tumpuan peradaban dunia dan segala kemajuannya saat ini, yaitu kehendak untuk terus maju dan berprestasi. Anda yang tak pernah lelah mendukung PSM dari pinggir lapangan meski terik menembus langsung ke pori-pori atau siapa saja yang lebih memilih merapal semua doa yang terbaik untuk PSM dari depan layar kaca bersama si kecil di rumah tentu tahu benar bagaimana kita dan PSM Makassar tak pernah lelah menaruh harapan akan tibanya masa kejayaan. Dan penantian ini tak pernah pasif. Kita tentu tak bisa mengingkari bagaimana klub ini tumbuh menjadi tim papan atas dalam beberapa tahun terakhir.

Dan yang terakhir dari PSM kita tentu belajar tentang cinta yang sejati namun tak berujung fanatisme buta. Semua kita terus memberi dukungan dengan cara kita masing-masing terhadap klub ini namun kecintaan itu juga bisa berwujud kritik, masukan untuk kebaikan bersama. Kita tentu bisa menyaksikan bersama di berbagai kanal media sosial bagaimana kita semua terus berupaya dengan cara dan model penyampaian yang bervariasi agar PSM Makassar punya stadion yang lebih layak. Tak selalu ramah dan manis memang tapi bukankah cinta selalu seperti itu. Tak selalu manis namun akan indah pada waktunya.

Mari Terus Merayakan PSM

PSM Makassar perlu terus dirayakan tidak hanya karena kemenangan yang membuat dahaga penantian kita berakhir sejenak. Perayaan terhadap PSM Makassar adalah bagian dari ikhtiar kita untuk memastikan bahwa generasi mendatang akan terus terkoneksi dengan ruang memori bernama PSM Makassar tidak hanya karena kehandalannya di lapangan hijau serta prestasi yang telah dan akan terus ditorehkannya, namun nilai dan etos baik yang melekat padanya menjadi sesuatu yang akan terus menginspirasi dan dijadikan sebagai cara pandang dalam kehidupan sehari-hari. Selamat PSM Makassar, Ewako!

Komentar

Postingan Populer