PSM Makassar dan Mengapa Perlu Merayakannya
![]() |
https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/d-4655048/ psm-juara-piala-indonesia-persija-selamat-ya |
Kemenangan yang telah lama
dinantikan ini tentu dirayakan dengan gegap gempita di seantero Kota Makassar.
Para pendukung yang datang dari berbagai kalangan usia, profesi dan status
sosial sama-sama merayakan pencapaian ini dengan caranya masing-masing. Mulai
dari yang paling senyap dengan memenuhi timeline
media sosial dengan berbagai ekspresi kemenangan hingga yang paling hingar
bingar dengan berpawai di beberapa ruas jalan protokol Kota Makassar. Semuanya
dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan atas kemenangan dan sekaligus ekspresi
cinta terhadap klub kebanggaan PSM Makassar.
Perayaan kemenangan ini dapat
dimaknai sebagai upaya untuk membangun ruang ingatan (places of memory) tentang PSM Makassar bagi kita dan generasi
mendatang. Karen E. Till dalam A
Companion to Political Geography menjelaskan bahwa upaya untuk membangun
koneksi dengan sesuatu atau seseorang di masa lalu biasanya dilakukan dengan
menciptakan ruang ingatan yang akan menghasilkan memori sosial (social memory) dalam masyarakat. Ruang
ingatan tersebut juga mencakup nilai-nilai atau gagasan yang melekat dalam diri
sesuatu atau seseorang yang dikenang. Nilai dan gagasan tidak hanya akan terus
diingat namun sangat mungkin menjadi inspirasi, identitas atau etos yang
melekat pada sebuah generasi dan terus dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Ruang ingatan ini bisa berbentuk fisik seperti museum, patung,
bangunan bersejarah, konser musik, klub olah raga atau sebuah peristiwa yang terus diglorifikasi.
PSM dan Ruang Memori
Bagi para pendukung dan pencintanya,
PSM Makassar tentu melampaui hanya sekadar sebuah klub sepak bola biasa. Ia
sebaliknya adalah sebuah ruang memori yang darinya kita akan terkoneksi tidak
hanya dengan sejarahnya namun lebih jauh dengan semua etos dan nilai yang telah
lama melekat dengan si Juku Eja.
Dari dan bersama PSM Makassar
kita diingatkan tentang pentingnya integritas dan kejujuran dalam setiap upaya
mencapai sesuatu. Beberapa waktu lalu, saat persepakbolaan nasional kita
diterpa dengan berbagai isu miring terkait pengaturan skor (match fixing) hingga mafia bola, kita benar-benar dibuat bangga
saat klub yang kita cintai itu berteriak lantang lebih baik menolak memenangkan
kompetisi jika mesti ditempuh dengan cara-cara yang tak berintegritas. Sontak
seluruh kita ikut berteriak mendukung dan mengamini sikap itu.
Dari PSM kita juga belajar
tentang sebuah etos yang menjadi tumpuan peradaban dunia dan segala kemajuannya
saat ini, yaitu kehendak untuk terus maju dan berprestasi. Anda yang tak pernah
lelah mendukung PSM dari pinggir lapangan meski terik menembus langsung ke
pori-pori atau siapa saja yang lebih memilih merapal semua doa yang terbaik
untuk PSM dari depan layar kaca bersama si kecil di rumah tentu tahu benar
bagaimana kita dan PSM Makassar tak pernah lelah menaruh harapan akan tibanya
masa kejayaan. Dan penantian ini tak pernah pasif. Kita tentu tak bisa
mengingkari bagaimana klub ini tumbuh menjadi tim papan atas dalam beberapa
tahun terakhir.
Dan yang terakhir dari PSM
kita tentu belajar tentang cinta yang sejati namun tak berujung fanatisme buta.
Semua kita terus memberi dukungan dengan cara kita masing-masing terhadap klub
ini namun kecintaan itu juga bisa berwujud kritik, masukan untuk kebaikan
bersama. Kita tentu bisa menyaksikan bersama di berbagai kanal media sosial
bagaimana kita semua terus berupaya dengan cara dan model penyampaian yang
bervariasi agar PSM Makassar punya stadion yang lebih layak. Tak selalu ramah
dan manis memang tapi bukankah cinta selalu seperti itu. Tak selalu manis namun
akan indah pada waktunya.
Mari Terus Merayakan PSM
PSM Makassar perlu terus
dirayakan tidak hanya karena kemenangan yang membuat dahaga penantian kita
berakhir sejenak. Perayaan terhadap PSM Makassar adalah bagian dari ikhtiar
kita untuk memastikan bahwa generasi mendatang akan terus terkoneksi dengan
ruang memori bernama PSM Makassar tidak hanya karena kehandalannya di lapangan
hijau serta prestasi yang telah dan akan terus ditorehkannya, namun nilai dan
etos baik yang melekat padanya menjadi sesuatu yang akan terus menginspirasi
dan dijadikan sebagai cara pandang dalam kehidupan sehari-hari. Selamat PSM
Makassar, Ewako!
Komentar
Posting Komentar