Cuap-Cuap di Ruang Baca

Sejak pertama kali
menginisiasi lahirnya Kedai Buku Jenny, entah berapa kali ajakan datang untuk
menceritakan kembali apa ide dibalik KBJ dan hal-hal yang masih dilakukan
hingga sekarang. Dan seingatku tak ada ajakan yang kami tolak selama tidak
bertabrakan dengan agenda lain yang sebenarnya bisa dihitung jari.
Ajakan untuk menceritakan
kembali apa yang kami mimpikan saat mendirikan KBJ hingga sekarang selalu kami
iyakan karena setiap yang kami sampaikan biasanya akan bertransformasi menjadi
semangat baru sekaligus menjadi pengingat akan hal-hal kecil yang pernah kami
lakukan bersama banyak orang. Karena itu saat Viny dan Ale mengajak saya dan
ibunya maha untuk menjadi teman mereka bercuap-cuap di program Ruang Baca di
I-Radio Makassar Rabu kemarin segera kami iyakan tanpa berpikir lama. Apalagi
yang ngajak duo band yang memang sejak lama keluarga kecil kami
idolakanā¦.heheheā¦.
Ajakan mengisi program yang
sama dengan nama project bermusik Viny dan Ale ini sebenaarnya sejak dua minggu
lalu. Tapi beberapa hari sebelum hari H Suar jatuh sakit sehingga diundur ke
Rabu kemarin saat Suar sudah fit dan siap untuk ditinggal kami berdua di malam
hari.
Sebelum keluar rumah menuju
I-Radio, yang pertama kami lakukan seperti biasa adalah memastikan Suar tidak
menangis meraung-raung saat kami pergi. Meski beberapa kali kami tahu itu
ādramaā a la Suar tapi tetap saja ibunya harus memastikan ia tidak membuat
siapa saja yang menungguinya tidak kerepotan selama pergi. Dan sekali lagi
Indomaret adalah kunci.
Kurang lebih sejam sebelum jam
9 malam kami berangka berdua menuju I-Radio. Dengan perkiraan suasana jalan
raya tidak terlalu padat karena langit yang sepertinya semakin hitam dan dengan
kemampuan ku memacu motor yang selalu seperti sedang city tour, maka waktu
kurang lebih sejam cukuplah untuk tidak telat sampai di I-Radio sebelum jam
siar.
Seperti perkiraan sebelumnya,
kami tiba di di area parkir I-Radio beberapa menit sebelum pukul 9 malam. Ale
dan Viny beberapa menit kemudian juga tiba saat kami sudah berada di ruang
tunggu I-Radio. Setelah menyapa dan bercerita bagaimana Ale berusaha ngebut
karena takut telah, mereka berdua langsung mengajak kami ruang siaran.
Ruang siaran yang baru saja
direnovasi beberapa waktu lalu serta udara pendingin ruangan yang dingin
maksimal menyambut saya dan Ibunya maha yang telah bersiap bernostalgia dengan
cerita-cerita lama tentang KBJ dan keluarga kecil kami.
Dan siaran malam itu dibuka
oleh Viny dan disusul oleh Ale setelah mereka berdua memastikan segala
perangkat teknis siaran telah oke.
Sesi obrolan dimulai dengan
pertanyaan apa yang melatarbelakangi lahirnya KBJ. Pertanyaan serupa ini entah
berapa kali ditanyakan ke kami tapi selalu tak pernah bosan untuk
menceritakannya. Apalagi pasti masih banyak diluar sana yang belum kenal dengan
KBJ beserta segala aktivitasnya. Jadi menjawab pertanyaan ini apalagi di media
yang memiliki ruang dengar luas seperti radio selalu disisipi harapan bertemu
teman baru, teman pencerita baru.
Selama sejam selain bercerita
tentang program-program terkini di KBJ kami juga dihantar untuk bercerita
tentang beberapa hal di keluarga kecil kami. Misalnya soal kebiasaan nulis di
blog saat LDR-an semasa saya kuliah di Jogja beberapa tahun lalu yang kemudian
berlanjut ke cerita kebiasaan saya dan ibunya maha saling menuliskan surat saat
salah satu dari kami keluar kota dalam waktu yang cukup lama dan berjanji untuk
saling membacakan surat saat bertemu. Obrolan soal Suar dan Maha juga tentu tak
lepas dari pembicaraan kami dengan dua pasangan muda ini. Mengingat maha dan
SUar adalah bagian penting dalam perjalanan KBJ tentunya. Nuansa ācuri-curiā
ilmu dan skill mengasuh dan membesarkan anak sambil bisa tetap rutin dating ke
gig sangat terasa disiniā¦wkwkwkwā¦.
Obrolan kami berempat tentu
diselingi lagu-lagu pilihan Viny dan beberapa yang kami minta diputarkan. Saya
misalnya meminta diputarkan salah satu lagu lawas berjudul Suaramu milik AB
Three dengan formasi awal setelah kecewa karena lagu Tataplah milik Cool Colors
tidak ada di koleksi merekaā¦heheheā¦
Nuansa obrolan malam itu sama
seperti saat mereka berdua datang bertandang ke KBJ atau saat saya dan ibunya
maha menapa mereka sebelum naik keatas panggung menyapa penonton yang telah
lama menunggu lagu-lagu Ruang Baca atau Kapal Udara didendangkan. Selalu penuh
tawa, hangat, penuh asa, sesekali ideologis nan transformatif dan tentu dipenuhi
gosip khas keluarga kecil yang sedang berusaha menapaki nasib di skena musik
dan bekerja keras banting tulang biar segera punya rumah sendiri yang tak jauh
dari kampus.
Sudahmi deh.
Terima Kasih Ale dan Viny
sudah mengajak saya dan ibunya maha bernostalgia dengan cerita-cerita lama nya
Glenn dan Nola. Dan terima kasih karena akhirnya percakapan kita sejam kemarin bisa buatka' ngeblog lagi.
Ajak lagi nah!
Hore ngeblog lagi...
Bapakmahasuar
Bapakmahasuar
8 Feb 2019
Komentar
Posting Komentar